Wednesday, August 27, 2014

Kanker Hati dan Pencegahan

Jakarta, Kanker hati merupakan penyebab kematian terbesar kedua di Asia Pasifik. Jumlah kasusnya di Indonesia terus meningkat, sebagian besar terdeteksi di rumah sakit dalam kondisi sudah stadium lanjut.

"60 persen datang pada stadium non-kuratif," jelas Ketua Perhimpunan Peneliti Hati, Dr Rino A Gani, SpPD-KGEH dalam temu media yang digelar Bayer di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014).

Dengan jumlah penderita sebanyak 13.238 orang, kanker hati telah menyebabkan 12.825 kasus kematian di seluruh Indonesia. Dari angka tersebut, sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus hepatitis, baik B maupun C. Sisanya karena sebab lain, seperti konsumsi alkohol.

Tantangan terberat yang dihadapi adalah bahwa penyakit ini tidak menyebabkan gejala pada stadium awal. Munculnya gejala seperti nyeri di ulu hati, dan sebagainya, baru terasa setelah kanker hati memasuki stadium lanjut, yang artinya peluang sembuhnya menipis.

Tidak hanya itu, sebagian besar kanker hati berawal dari sirosis atau pengerasan hati. Artinya pengobatan kanker hati tidak berhenti di kankernya itu sendiri, tetapi masih dilanjutkan dengan memperbaiki fungsi hati yang sudah rusak.

"Kanker hati ini unik, karena sebagian besar berawal dari hati yang memang rusak. Lain dengan kanker paru misalnya, jaringan yang lain masih sehat," kata pakar hepatologi dari RS Cipto Mangunkusumo, Prof Dr L.A Lesmana, SpPD-KGEH.

Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan adalah vaksin hepatitis B. Sedangkan untuk kanker hati karena sebab selain hepatitis, diet rendah lemak dan rendah karbohidrat serta rajin olahraga bisa mencegah perlemakan hati, yang juga bisa menjadi kanker.

"Skrining juga perlu dilakukan kalau mempunyai penyakit hepatitis. Juga kalau dalam keluarganya ada riwayat kanker hati," pesan Dr Rino.

Sumber :  http://health.detik.com/read/2014/08/26/173233/2673306/1301/pasien-kanker-hati-meningkat-kebanyakan-datang-sudah-stadium-lanjut

1 comment: