Thursday, October 16, 2014

Oliguria didefinisikan sebagai keluaran urin kurang

DEFINISI:
Oliguria didefinisikan sebagai keluaran urin kurang dari 1 mL/kg/jam pada bayi, kurang dari 0,5 mL/kg/jam pada anak, dan kurang dari 400 mL/hari pada dewasa. Oliguria merupakan salah satu tanda klinik dari gagal ginjal. Mula timbul oliguria sering akut, sering merupakan tanda pertama dari kemunduran fungsi ginjal, dan merupakan tantangan diagnostik dan manajemen bagi dokter. Pada sebagian besar situasi klinik, oliguria akut bersifat reversibel dan tidak mengakibatkan gagal ginjal.
PATOFISIOLOGI:
Oliguria dapat diakibatkan oleh 2 proses patofisiologik: mekanisme prerenal, intrinsik renal, dan postrenal.

1. Insufisiensi prerenal bertanggung jawab atas kira-kira 70% kasus gagal ginjal akut (GGA) di luar rumah sakit dan sampai 60% dari kasus-kasus GGA di rumah sakit. Insufisiensi prerenal merupakan respons fungsional dari ginjal normal terhadap hipoperfusi. Fase dini dari kompensasi ginjal untuk perfusi yang berkurang adalah autoregulasi laju filtrasi glomerulus, melalui dilatasi arteriol aferen (yang diinduksi oleh respons miogenik, umpan balik tubuloglomerulus, dan prostaglandin) dan via konstriksi arteriol eferen (diperantarai oleh angiotensin II). Fase dini juga mencakup peningkatan reabsorpsi garam dan air (dirangsang oleh sistem renin-angiotensin-aldosteron dan sistem saraf simpatis). Oliguria yang cepat memulih setelah perfusi ginjal membaik adalah skenario yang khas dan lazim. Sebagai contoh, oliguria pada bayi dan anak paling sering terjadi sekunder setelah dehidrasi dan pulih tanpa cedera ginjal jika dehidrasi dikoreksi. Akan tetapi, hipoperfusi ginjal yang berkepanjangan bisa mengakibatkan pergeseran dari kompensasi ke dekompensasi. Stimulasi simpatis dan sistem renin-angiotensin yang berlebihan bisa menyebabkan vasokonstriksi renal yang hebat dan cedera iskemik terhadap ginjal. Interferensi autoregulasi ginjal oleh pemberian vasokonstriktor (siklosporin atau takrolimus), inhibitor sintesis prostaglandin (obat anti-inflamasi nonsteroid atau Penghambat angiotensin-converting enzyme (ACE) bisa mencetuskan GGA oligurik pada individu dengan perfusi ginjal yang berkurang.
2. Gagal ginjal intrinsik disertai oleh kerusakan struktur ginjal. Ini meliputi nekrosis tubulus akut (akibat iskemia berkepanjangan, obat-obat dan toksin), penyakit glomerulus, atau lesi pembuluh darah). Patofisiologi iskemia, nekrosis tubulus akut telah diketahui dengan baik. Iskemia mengakibatkan perubahan metabolisme sel tubulus (deplesi ATP, pelepasan spesies oksigen reaktif) dan kematian sel dengan akibat deskuamasi sel, pembentukan cast, obstruksi intratubulus, tumpahnya cairan tubulus, (backleak), dan oliguria. Pada kebanyakan situasi klinik, oliguria bisa pulih dan diikuti perbaikan dan regenerasi sel epitel tubulus.
3. Gagal postrenal merupakan akibat dari obstruksi mekanik atau fungsional terhadap aliran urin. Bentuk oliguria dan insufisiensi ginjal ini biasanya memberi respons setelah obstruksi dilepas.
4. Gagal ginjal tidak selalu disertai oliguria. gagal ginjal yang diakibatkan oleh cedera nefrotoksik, nefritis interstisial dan asfiksia neonatorum sering memiliki jenis nonoligurik, dengan cedera ginjal lebih sedikit dan memiliki prognosis lebih baik.
PEMERIKSAAN LAB:
Urinalisis
1. Pemeriksaan seksama dari urin segar adalah cara cepat dan murah untuk membedakan gagal ginjal prerenal dari intrinsik renal.
2. Pada gagal prerenal, bisa terlihat beberapa silinder hialin dan granular dengan sedikit protein, heme, atau sel darah merah. Urin heme-positif yang tidak disertai eritrosit memberi kesan hemolisis atau rhabdomiolisis.
3. Pada gagal ginjal intrinsik, hematuria dan proteinuria menonjol. Silinder granular coklat dan lebar khas dijumpai pada iskemia atau nekrosis tubulus akut dan sedimen eritrosit khas terlihat pada glomerulonefritis akut. Urin pada nefritis interstisial akut memperlihatkan sel darah putih, khususnya eosinofil dan sedimen sel darah putih.
Indeks urin
1. Pengukuran sekaligus dari natrium, kreatinin, osmolalitas serum maupun urin bisa membantu membedakan azotemia prerenal atau gagal ginjal intrinsik. Pada azotemia prerenal, kapasitas reabsorpsi dari sel tubulus dan daya konsentrasi ginjal masih baik atau bahkan meningkat. Pada gagal ginjal intrinsik, fungsi-fungsi ini terganggu karena kerusakan struktural.
2. Pada gagal prerenal, berat jenis urin tinggi (lebih dari 1020), rasio kreatinin urin: kreatinin plasma tinggi (lebih dari 40), rasio osmolalitas urin:plasma tinggi (lebih besar daripada 1,5), dan konsentrasi natrium urin rendah (kurang dari 20 mEq/L).
3. Temuan berlawanan didapatkan pada gagal ginjal intrinsik, di mana rasio kreatinin urin:plasma kurang dari 20, rasio osmolalitas urin:plasma kurang dari 1.1, dan konsentrasi natrium urin lebih besar daripada 40 mEq/L.
4. Ekskresi fraksional natrium (FeNa) adalah persen natrium filtrasi yang diekskresi. Ini mudah dihitung dengan rumus: %FeNa = [(U/P)Na]/[(U/P)Cr] x 100, di mana Na dan Cr menyatakan konsentrasi natrium dan kreatinin masing-masing dalam urin (U) dan plasma (P). %FeNa khas kurang dari 1% pada azotemia prerenal dan lebih dari 2% pada gagal ginjal intrinsik.
5. Interpretasi indeks urin perlu hati-hati. Spesimen darah dan urin harus dikumpulkan sebelum pemberian cairan, manitol atau diuretik. Urin harus tidak mengandung glukosa, zat kontras, atau mioglobin. Indeks urin yang memberi kesan gagal prerenal (%FeNa kurang dari 1, natrium urin kurang dari 20 mEq/L) bisa juga dijumpai pada glomerulonefritis dini, vaskulitis, dan oklusi pembuluh darah, gagal postrenal dini, nefropati zat kontras dan rhabdomiolisis. Juga peninggian palsu dari FeNa bisa dijumpai pada pasien dengan gagal prerenal dan dengan peningkatan ekskresi asam keto dan glukosa.
BUN dan kreatinin serum
1. Pada gagal prerenal ada peninggian mencolok dari BUN, dan rasio BUN/Cr lebih dari 20. Ini mencerminkan peningkatan reabsorpsi urea di tubulus proksimal. GGA ditandai oleh peningkatan kreatinin setiap hari (0,5-1,5 mg/dL/hari) dan BUN (10-20 mg/dL/hari).
2. Peninggian BUN bisa juga diakibatkan dari terapi steroid, nutrisi parenteral, perdarahan gastrointestinal, dan status katabolisme. Peninggian palsu bisa dijumpai setelah penggunaan obat yang mengganggu sekresi kreatinin oleh tubulus (trimetoprim, simetidin), atau obat-obat yang menyediakan substrat khromogenik (sefalosporin), yang mengganggu reaksi Jaffé untuk pengukuran kreatinin serum.
Natrium serum
1. Hiponatremia adalah temuan lazim dan biasanya bersifat pengenceran (dilutional), yang terjadi karena retensi cairan dan pemberian cairan hipotonik.
2. Sebab-sebab yang agak jarang dari hiponatremia mencakup deplesi natrium (dehidrasi hiponatremik) dan hiperglikemia (konsentrasi natrium serum berkurang sebesar 1,6 mEq/L untuk setiap 100 mg/dL peningkatan glukosa serum di atas 100 mg/dL). Adakalanya, hipernatremia terjadi sebagai komplikasi GGA, dan biasanya akibat pemberian natrium berlebihan (terapi cairan yang tidak benar atau terlalu agresif memberikan natrium bikarbonat).
Kalium serum
1. Hiperkalemia merupakan komplikasi penting karena penurunan filtrasi glomerulus , penurunan sekresi tubulus, asidosis metabolik (setiap 0,1 unit penurunan pH arteri meninggikan kalium serum sebesar 0,3 mEq/L), dan disertai status katabolisme.
2. Hiperkalemia paling mencolok pada pasien dengan produksi kalium endogen berlebihan, misal pada rhabdomiolisis, hemolisis, dan tumor lysis syndrome.
3. Hiperkalemia merupakan kedaruratan yang mengancam jiwa dan harus diatasi segera dan dengan agresif, karena efek depolarisasinya terhadap lintasan konduksi jantung.
4. Gejala-gejala dapat mencakup malaise, mual dan kelemahan otot.
Fosfat dan kalsium serum
1. Hiperfosfatemia dan hipokalsemia sering sebagai penyulit GGA oligurik. Kelebihan fosfat disebabkan berkurangnya ekskresi ginjal dan bisa mengakibatkan hipokalsemia dan penimbunan kalsium fosfat di berbagai jaringan.
2. Hipokalsemia diakibatkan oleh gangguan penyerapan kalsium di gastrointestinal karena produksi vitamin D yang aktif tidak memadai oleh ginjal, resistensi rangka terhadap aksi hormon paratiroid, dan hipoalbuminemia.
3. Kadar ion kalsium penting diukur karena merupakan bentuk kalsium serum yang tidak berikatan, dan menentukan aktivitas fisiologis. Kalsium ion bisa ditaksir dengan menganggap 1 mg/dL kalsium berikatan dengan 1 g/dL albumin; jadi, kalsium ion adalah selisih antara kalsium total dan kadar albumin serum.
4. Asidosis meningkatkan fraksi kalsium total dalam bentuk ion; jadi terapi bikarbonat yang terlalu agresif bisa mengurangi kadar kalsium ion.
5. Hipokalsemia berat mengakibatkan tetani, kejang dan aritmia jantung.
Imbang asam-basa
1. Gangguan ekskresi asam non-volatil dan penurunan reabsorpsi tubulus dan berkurangnya produksi bikarbonat ginjal mengakibatkan asidosis metabolik dengan senjang anion (anion gap) tinggi.
2. Asidosis berat bisa terjadi pada anak yang hiperkatabolik (syok, sepsis) atau mereka dengan kompensasi respiratorik tidak adekuat.
3. 2 digit terakhir dari pH arteri membantu prediksi kompensasi pernapasan. Angka-angka ini meramalkan pCO2 (misal, pasien dengan pH arteri 7,25 memiliki kompensasi respiratorik yang adekuat jika pCO2 arteri adalah 25 ± 3 mmHg).
Hitung darah lengkap
1. Anemia adalah hasil dari pengenceran atau berkurangnya eritropoiesis. Anemia hemolitik mikroangiopatik dengan skistosit dan trombositopenia adalah petunjuk untuk sindroma hemolitik-uremik.
2. Oliguria yang sekunder terhadap lupus eritematosus sistemik bisa memperlihatkan neutropenia dan trombositopenia.
3. Eosinofilia adalah selalu disebabkan nefritis intersitial alergika.
4. GGA yang memanjang bisa mengakibatkan gangguan trombosit.
Tes-tes lain yang bisa dikerjakan di unit dengan fasilitas lengkap, antara lain:
Radiologi:
1. Ultrasonografi
2. Voiding cystourethrogram diindikasikan pada kecurigaan obstruksi bladder outlet.
3. Skan radionuklida mungkin berguna dalam penilaian rejeksi transplan dan obstruksi.
4. X-foto toraks diindikasikan jika dicurigai ada edema paru.
5. Echocardiogram berguna jika ada gagal jantung bendungan.
TATALAKSANA OLIGURIA
Perawatan medis:
Pencegahan
1. Pada situasi klinik di mana diantisipasi hipoperfusi atau keracunan ginjal, terapi dengan manitol (12,5 gr bolus), diuretik (furosemid 100-300 mg) dan dopamin dosis rendah (2-5 µg/kg/menit) telah digunakan untuk mencegah atau memulihkan cedera ginjal. Walaupun cara-cara ini tidak mengubah perjalanan GGA, mereka bisa mengubah status oliguria menjadi non-oliguria, yang lebih mudah dikelola karena GGA non-oligurik tidak membutuhkan pembatasan cairan dan memungkinan dukung nutrisi maksimal. Namun, peran dopamin dewasa ini banyak diperdebatkan, bahkan suatu uji klinik acak terbaru telah memberi kesan bahwa pemakaian dopamin tidak bermanfaat.
2. Pemberian cairan agresif telah berhasil digunakan untuk mencegah GGA setelah pembedahan jantung, transplantasi ginjal kadaver, hemoglobinuria, mioglobinuria, hiperurikosuria, infus zat radiokontras dan terapi dengan amfoterisin B atau cisplatin
3. Percobaan dengan manitol atau furosemid intravena harus diusahakan pada pasien oliguria yang berlangsung kurang dari 48 dan belum memberi respons terhadap hidrasi yang adekuat. Manfaat terapi dopamin dosis renal masih diperdebatkan. Rekomendasi mutakhir adalah pada pasien yang telah mendapat hidrasi cukup dan resisten terhadap furosemid.
1. Tujuan utama dari manajemen cairan adalah memulihkan dan mempertahankan volume intravaskular normal. GGA oligurik bisa tampil dengan hipovolemia, euvolemia atau kelebihan volume, jadi taksiran status cairan adalah prasyarat untuk memulai terapi.
2. Anak dengan deplesi volume intravaskular membutuhkan resusitasi cairan cepat dan agresif. Terapi awal membutuhkan NaCl 0,9% atau Ringer laktat 20 mL/kg dalam 30 menit, yang bisa diulang dua kali jika perlu.
3. Pemberian kalium dikontraindikasikan sebelum aliran urin cukup. Terapi harus meningkatkan jumlah urin dalam 4-6 jam. Jika oliguria menetap (dikonfirmasi dengan kateter kandung kemih) pemantauan vena sentral mungkin diperlukan untuk memandu manajemen selanjutnya.
4. Oliguria dengan kelebihan beban volume membutuhkan pembatasan cairan dan furosemid intravena. Kegagalan memberi respons terhadap furosemid memberi kesan nekrosis tubulus akut, bukan hiperfusi ginjal, dan pembuangan cairan dengan dialisis atau hemofiltrasi mungkin dibutuhkan jika terbukti ada tanda edema paru.
5. Kalium tidak diberikan dulu sebelum oliguria membaik dan sebelum kadar kalium mulai turun.
6. Catatan asupan dan keluaran, berat badan harian, pemeriksaan fisik dan natrium serum menuntun terapi yang sedang berjalan. Bila sesuai, terapi cairan diberikan, berat badan harus turun sebesar 0,5-1,0% per hari akibat kekurangan kalori, dan konsentrasi natrium harus stabil. Penurunan berat badan yang lebih cepat menunjukkan penggantian cairan yang tidak adekuat. Bila berat badan tidak turun, sementara natrium serum turun ini memberi kesan kelebihan air bebas.
7. Hiperkalemia
a. Kadar kalium serum 5,5-6,5 mEq/L harus ditanggulangi dengan menghilangkan semua sumber kalium dari diit atau cairan intravena dan diberikan resin penukar ion seperti sodium polystyrene sulfonate (Kayexalate). Kayexalate memerlukan beberapa jam kontak dengan mukosa kolon sebelum efektif dan lebih disukai pemberian per rektum. Komplikasi terapi ini mencakup hipernatremia dan konstipasi.
b. Tatalaksana darurat dari hiperkalemia diindikasikan bila kalium serum melebihi 6,5 mEq/L, atau gelombang T runcing. Di samping Kayexalate, pasien harus diberi natrium bikarbonat yang menyebabkan perpindahan kalium ke dalam sel. Hati-hati karena bisa menyebabkan hipokalsemia dan kelebihan natrium.
c. Ambilan kalium oleh sel juga bisa dirangsang dengan infus insulin, atau beta-agonis (albuterol melalui nebulizer). Khasiat dan kenyamanan nebulized albuterol telah dilaporkan pada pasien hemodialisis dengan hiperkalemia, namun sering menyebabkan takikardia dan pengalaman pada anak masih terbatas.
d. Interval PR yang menjang atau kelainan EKG lain membutuhkan pemberian kalsium glukonat (dengan pemantauan EKG kontinyu) untuk melawan efek hiperkalemia terhadap miokard.
e. Dalam praktek, terapi definitif untuk hiperkalemia yang bermakna dan menyertai GGA oligurik sering memerlukan dialisis.
8. Imbang elektrolit dan asam basa lain
a. Tatalaksana primer dari hiponatremia adalah pembatasan air bebas; namun natrium serum di bawah 120 mEq/L, atau disertai gejala saraf pusat mungkin membutuhkan infus NaCl 3%.
b. Manajemen hiperfostatemia memerlukan pembatasan diit dan perlu diberikan pengikat fosfat (kalsium karbonat atau kalsium asetat). Hipokalsemia biasanya memberi respons terhadap garam kalsium oral yang digunakan untuk mengendalikan hiperfosfatemia tetapi membutuhkan infus kalsium glukonat 10% jika berat.
c. Asidosis metabolik ringan diatasi dengan natrium bikarbonat oral atau natrium sitrat. Asidosis berat (pH < 7,2), apalagi jika ada hiperkalemia membutuhkan terapi bikarbonat intravena. Harus diketahui bahwa terapi bikarbonat membutuhkan ventilasi adekuat (untuk mengekskresikan karbon dioksida yang dihasilkan) agar efektif, dan bikarbonat bisa mencetuskan hipokalsemia dan hipernatremia. Pasien yang tidak bisa mentoleransi beban natrium besar (misal, gagal jantung bendungan) bisa dikelola di ICU dengan trometamin (THAM) intravena, dengan syarat dukungan ventilasi memadai sebelum dialisis dilaksanakan.
9. Hipertensi
a. Hipertensi ringan biasanya memberi respons terhadap pembatasan garam dan pemberian diuretik.
b. Hipertensi sedang dan asimtomatik paling sering diobati dengan antagonis kalsium oral atau sublingual, atau dengan hidralazin intravena.
c. Jika ada ensefalopati, berikan infus kontinyu sodium nitroprusside dengan memantau kadar tiosianat. Karena terapi nitroprusid memerlukan perhitungan tetesan yang seksama, alternatif lain yang bisa diberikan segera adalah diazoksid atau labetalol intravena. Obat oral dimulai setelah krisis hipertensi diatasi.
10. Obat-obat dan dialisis
a. Obat-obat nefrotoksik harus dihindari, antara lain media kontras, aminoglikosida dan AINS.
b. Pasien pada fase dini harus dianggap memiliki laju filtrasi glomerulus (GFR) kurang dari 10 mL/menit, tanpa memandang nilai absolut dari kreatinin serum.
c. Tujuan umum dari dialisis adalah membuang toksin-toksin endogen dan eksogen, dan mempertahankan imbang cairan, elektrolit dan asam basa sebelum fungsi ginjal pulih. Indikasi untuk dialisis akut adalah tidak mutlak, dan keputusan untuk menggunakan cara ini tergantung pada cepatnya mula timbul, durasi dan keparahan kelainan yang harus dikoreksi. Indikasi lazim mencakup kelebihan beban cairan yang tidak responsif terhadap diuretik atau kesukaran pemberian nutrisi, gangguan imbang asam-basa/elektrolit yang simtomatik (khususnya hiperkalemia) yang tidak membaik dengan manajemen non-dialitik, hipertensi refrakter, dan uremia simtomatik (gejala-gejala SSP, perikarditis, pleuritis).
d. Pilihan antara hemodialis dan peritoneal dialisis tergantung pada kondisi klinik keseluruhan, ketersediaan teknik, etiologi gagal ginjal, indikasi dan kontraindikasi spesifik.
e. Pada umumnya peritoneal dialisis lebih disukai pada anak-anak. Kontraindikasi spesifik mencakup defek dinding perut, distensi usus, perforasi atau adhesi, dan hubungan antara rongga dada dan abdomen.
f. Hemodialisis membutuhkan akses vaskular, heparinisasi, dan volume darah ekstrakorporal yang besar, dan petugas yang terampil, tetapi keunggulannya adalah cepat mengkoreksi gangguan imbang cairan, elektrolit dan asam basa.
g. Suatu kemajuan penting dalam penggunaan membran dialisis sintetis untuk memulihkan fungsi ginjal. Dalam dekade terakhir, continuous venovenous hemofiltration, atau continuous arteriovenous hemofiltration, telah muncul sebagai terapi alterantif untuk anak-anak yang membutuhkan eliminasi cairan pada kondisi kritis dan tidak stabil. Keunggulan utama dari teknik ini terletak pada kesanggupannya membuang cairan, sekalipun pada anak hipotensif di mana hemodialisis mungkin dikontraindikasikan sementara peritoneal dialisis tidak efisien. Pasien perlu ditemani (paling sedikit 12 jam sehari) oleh petugas yang terlatih dengan peralatan khusus.
11. Atrial natriuretic peptide (ANP) telah diperlihatkan memperbaiki fungsi ginjal pada model hewan GGA iskemik, melalui dilatasi arteriol eferen. Pada suatu uji klinik terbaru pada orang dewasa, ANP mengurangi kebutuhan akan dialisis dan meningkatkan kelangsungan hidup. pasien GGA oligurik.
12. Kini tengah berlangsung uji klinik yang melibatkan faktor pertumbuhan, seperti faktor pertumbuhan seperti-insulin, penghambat nitric oxide, antagonis reseptor endotelin pada GGA manusia.
MANAJEMEN CAIRAN
Perawatan bedah:
1. Oliguria yang sekunder terhadap obstruksi membutuhkan penanganan urologi.
2. Obstruksi yang telah diangkat sering disusul oleh diuresis pasca obstruksi. Akibatnya adalah poliuria, hipokalemia dan hiponatremia yang harus diatasi dengan penggantian cairan yang agresif.
BACAAAN LANJUT:
1. Prasad Devarajan. Oliguria. eMedicine Journal, September 14 2001, Volume 2, Number 9.
2. Robert H. Demling, Robert F Wilson. Decision Making in Surgical Critical Care. BC Decker 1988. pp 205-209.
3. Christopher J Burton, Charles R V Tomson Can the use of low-dose dopamine for treatment of acute renal failure be justified? Postgrad Med J 1999;75:269-274 ( May )
4. Brian H.Cuthbertson. Dopamine in oliguria Should be used for specific conditions, not as prophylaxis. BMJ 1997;314:690 (8 March)
5. David J Bihari,Editorials Preventing renal failure in the critically ill BMJ 2001;322:1437-1439 ( 16 June )
 http://nefrologyners.wordpress.com/2012/01/18/oliguria/
Sumber: 

HIPOKALEMIA

Kadar K+ serum di bawah nilai normal (<3 meq="" strong="">
ETIOLOGI:
  1. Kehilangan K+ melalui Saluran cerna (GI losses) terlihat pada muntah-muntah sedot nasogastrik, diare, sindrom malabsorpsi, penyalahgunaan pencahar. Adenoma villi dapat mengekskresikan K+ dan diikuti oleh sejumlah besar lendir dalam tinja. Kehilangan dari saluran cerna di bawah lambung akan menghasilkan konsentrasi K+ urin yang rendah serta asidosis metabolik yang sekunder terhadap kehilangan banyak bikarbonat. Kehilangan dari lambung akan menghasilkan konsentrasi K+ yang tinggi dalam urin (biasanya >40 mEq/L) serta alkalosis metabolik sekunder dari kehilangan klorida yang banyak.
  2. Diuretik. Tiazid, furosemid, asam etakrinat, dan bumetanid. Penurunan maksimal dari kadar K+ serum biasanya terlihat setelah 7 hari pengobatan. Derajat deplesi K+ tergantung pada asupan Na+ dengan pembatasan garam yang ketat (<2 asupan="" atau="" g="" hari="" na="" sup="">+
yang berlebihan (10 g/hari) menambah kehilangan K+ dalam urin. Kehilangan K+ mungkin lebih bermakna jika pasien mengalami edema (atau keadaan-keadaan edema yang terkait dengan peningkatan kadar aldosteron akan merangsang ekskresi K+ ). Kadar K+ serum harus diukur sebelum memulai diuretik dan 1 minggu setelah peningkatan dosis diuretik.
  • Sebab-sebab lain dari hipokalemia.
  • Asupan K+ yang tidak cukup dari diet tidak lazim dijumpai. Kadang-kadang terlihat pada peminum alkohol atau pasien kakeksia.
  • Ekskresi berlebihan dari ginjal. Hipokalemia terjadi dengan konsentrasi K+ urin >20 mEq/L. Sebab-sebab: hiperaldosteron, sindrom Bartter, kelebihan glukokortikoid , defisiensi magnesium , diuresis osmotik , asidosis tubulus ginjal, diuretik, dan banyak antibiotik (karbenisilin, aminoglikosida).
  • Maldistribusi K+. Alkalosis, peningkatan insulin, glukosa, dan kelebihan adrenergik (infark miokard, beta-agonis inhalasi) menyebabkan pergeseran K+ dari ECF ke dalam sel tanpa deplesi K+ total tubuh.
  • Hiperaldosteron. Mungkin mengidap hipertensi, edema bila berat. Untuk menilai, hentikan semua obat antihipertensi jika mungkin dan bebaskan diet (asupan Na harus normal), periksa nilai asal aldosteron serum dan kemudian berikan fludrokortison 0.2 mg PO TID selama 3 hari. Cek ulang aldosteron serum, yang harusnya <3 span=""> ng/dl. Protokol-protokol lain juga bisa digunakan, misal tes spironolakton.
  • Gambaran klinik. Lemah (terutama otot-otot proksimal), mungkin arefleksia, hipotensi ortostatik, hipotensi, penurunan motilias saluran cerna yang mengakibatkan ileus. Hiperpolarisasi miokard terjadi pada hipokalemia dan dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan kelainan konduksi. EKG sering memperlihatkan gelombang T datar , gelombang U , dan depresi segmen ST. Hipokalemia juga menyebabkan peningkatan kepekaan sel jantung terhadap digitalis dan bisa mengakibatkan toksisitas pada kadar terapi.
  • TATALAKSANA HIPOKALEMIA
    1. Defisit kalium sukar atau tidak mungkin dikoreksi jika ada hipomagnesemia. Ini sering terjadi pada pemakaian diuretik boros kalium.Kadar magnesium harus dicek jika kadar kalium sulit dinaikkan. Magnesium harus diganti jika kadar serum rendah. Kadar serum magnesium tidak mencerminkan cadangan total tubuh, penggunaan magnesium secara empirik diindikasikan sekalipun pada kadar magnesium serum yang normal kalium serum masih sukar ditingkatkan(lihat bab tentang hypomagnesemia).
    2. Terapi oral. Suplementasi K+ (20 mEq KCl) harus diberikan pada awal terapi diuretik. Cek ulang kadar K+ 2 sampai 4 minggu setelah suplementasi dimulai. Cek secara berkala setelah itu. Pada alkalosis metabolik hipokalemik-hipokloremik, suplemen klorida harus diberikan juga (KCl). Pertimbangkan diuretik hemat-kalium pada pasien dengan hipokalemia karena kehilangan melalui ginjal., namun jangan gunakan pada pasien insufisiensi ginjal, pasien dengan suplemen kalium, atau pasien yang mendapat penghambat ACE kecuali di bawah pengawasan ketat (yakni pada rawat-inap, dengan pengukuran kalium setiap hari).
    3. Terapi IV harus digunakan untuk hipokalemia berat dan pada pasien yang tidak tahan dengan suplemen oral.
    KECEPATAN PEMBERIAN KALIUM INTRAVENA
    Kecepatan pemberian tidak boleh dikacaukan dengan dosis.
    1. Jika kadar K+ serum >2.4 mEq/L dan tak ada kelainan EKG, K+ bisa diberikan dengan kecepatan 10 sampai 20 mEq/jam dengan pemberian maksimum 200 mEq per hari. Tatalaksana cepat dibutuhkan jika kadar K+<2 40="" dengan="" diencerkan="" ekg="" harus="" infus="" jam="" k="" kadar="" kelainan="" melalui="" meq="" pemantauan="" perifer="" sampai="" sup="">+
    serum harus diukur setiap 4 sampai 6 jam dan EKG pasien dipantau kontinyu sampai ada perbaikan. Gunakan larutan tanpa dekstrosa untuk mencegah pelepasan insulin.
  • Pada anak 0,5-1 mEq/kg/dosis dalam 1 jam. Dosis tidak boleh melebihi dosis maksimum dewasa.
  • KOREKSI HIPOKALEMIA PERIOPERATIF
    • KCL biasa digunakan untuk menggantikan defisiensi K+, karena juga biasa disertai defisiensi Cl-.
    • Jika penyebabnya diare kronik, KHCO3 atau kalium sitrat mungkin lebih sesuai.
    • Terapi oral dengan garam kalium sesuai jika ada waktu untuk koreksi dan tidak ada gejala klinik.
    • Penggantian 40-60 mmol K+ menghasilkan kenaikan 1-1,5 mmol/L dalam K+ serum, tetapi ini sifatnya sementara karena K+ akan berpindah kembali ke dalam sel. Pemantauan teratur dari K+ serum diperlukan untuk memastikan bahwa defisit terkoreksi.
    Kalium iv
    • KCl sebaiknya diberikan iv jika pasien tidak bisa makan dan mengalami hipokalemia berat.
    • Secara umum, sebaiknya tidak tambahkan KCl ke dalam botol infus. Gunakan sediaan siap-pakai dari pabrik. Pada koreksi hipokalemia berat (< 2 mmol/L) , sebaiknya gunakan NaCl bukan dekstrosa. Pemberian dekstrosa bisa menyebabkan penurunan sementara K+ serum sebesar 0,2-1,4 mmol/L karena stimulasi pelepasan insulin oleh glukosa.
    •  Infus yang mengandung KCl 0,3% dan NaCl 0,9% menyediakan 40 mmol K+ /L. Ini harus menjadi standar dalam cairan pengganti K+.
    •  NaCl 0,9% dalam jumlah besar bisa menyebabkan kelebihan beban cairan. Jika ada aritmia jantung, dibutuhkan larutan K+ yang lebih pekat diberikan melalui vena sentral dengan pemantauan EKG. Pemantauan teratur sangat penting. Pikirkan masak-masak sebelum memberikan > 20 mmol K+/jam.
    •  Konsentrasi K+> 60 mmol/L sebaiknya dihindari melalui vena perifer, karena cenderung menyebabkan nyeri dan sklerosis vena.
    Sumber :  http://nefrologyners.wordpress.com/2014/02/16/745/

    SOP TINDAKAN HEMODIALISA


    Pengertian
    Hemodialisa adalah tindakan pengobatan dengan tujuan mengeluarkan sisa metabolisme melalui proses pertukaran antara bahan yang ada dalam darah dan dialisat melewati membran semi permeabel secara difusi konveksi dan ultrafiltrasi


    Tujuan
    Menolong penderita dengan gangguan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa diobati dengan terapi konservatif
    Kebijakan
    Dilakukan pada setiap pasien gagal ginjal terminal. Dengan hemodialisa dapat mempertahankan fungsi ginjalnya secara optimal

    Prosedur
    A. PERSIAPAN SEBELUM HEMODIALISA
    1. Persiapan pasien
    a. Surat dari dokter penanggungjawab Ruang HD untuk tindakan HD (instruksi dokter)
    b. Apabila dokter penanggung jawab HD tidak berada ditempat atau tidak bisa dihubungi, surat permintaan tindakan hemodialisa diberikan oleh dokter spesialis penyakit dalam yang diberi delegasi oleh dokter penanggung jawab HD.
    c. Apabila pasien berasal dari luar RS ( traveling ) disertai dengan surat traveling dari RS asal.
    d. Identitas pasien dan surat persetujuan tindakan HD
    e. Riwayat penyakit yang pernah diderita (penyakit lain)
    f. Keadaan umum pasien
    g. Keadaan psikososial
    h. Keadaan fisik (ukur TTV, BB, warna kulit, extremitas edema +/-)
    i. Data laboratorium: darah rutin,GDS,ureum, creatinin, HBsAg, HCV, HIV, CT, BT
    j. Pastikan bahwa pasien benar-benar siap untuk dilakukan HD
    2. Persiapan mesin
    a. Listrik
    b. Air yang sudah diubah dengan cara:
     Filtrasi
     Softening
     Deionisasi
     Reverse osmosis
    c. Sistem sirkulasi dialisat
     Sistem proporsioning
     Acetate / bicarbonate
    d. Sirkulasi darah
     Dializer / hollow fiber
     Priming
    3. Persiapan alat
    a. Dialyzer
    b. Transfusi set
    c. Normal saline 0.9%
    d. AV blood line
    e. AV fistula
    f. Spuit
    g. Heparin
    h. Lidocain
    i. Kassa steril
    j. Duk
    k. Sarung tangan
    l. Mangkok kecil
    m. Desinfektan (alkohol/betadin)
    n. Klem
    o. Matkan
    p. Timbangan
    q. Tensimeter
    r. Termometer
    s. Plastik
    t. Perlak kecil
    4. Langkah-langkah
    a. Setting dan priming
    1) Mesin dihidupkan
    2) Lakukan setting dengan cara: keluarkan dialyzer dan AV blood line dari bungkusnya, juga slang infus / transfusi set dan NaCl (perhatikan sterilitasnya)
    3) Sambungkan normal saline dengan seti infus, set infus dengan selang arteri, selang darah arteri dengan dialyzer, dialyzer dengan selang darah venous
    4) Masukkan selang segmen ke dalam pompa darah, putarlah pump dengan menekan tombol tanda V atau Λ (pompa akan otomatis berputar sesuai arah jarum jam)
    5) Bukalah klem pada set infus, alirkan normal saline ke selang darah arteri, tampung cairan ke dalam gelas ukur
    6) Setelah selang arteri terisi normal saline, selang arteri diklem
    b. Lakukan priming dengan posisi dialyzer biru (outlet) di atas dan merah (inlet) di bawah
    1) Tekan tombol start pada pompa darah, tekan tombol V atau Λ untuk menentukan angka yang diinginkan (dalam posisi priming sebaiknya kecepatan aliran darah 100 rpm)
    2) Setelah selang darah dan dialyzer terisi semua dengan normal saline, habiskan cairan normal sebanyak 500 cc
    3) Lanjutkan priming dengan normal saline sebanyak 1000 cc. Putarlah Qb dan rpm
    4) Sambungkan ujung selang darah arteri dan ujung selang darah venous
    5) Semua klem dibuka kecuali klem heparin
    6) Setelah priming, mesin akan ke posisi dialysis, start layar menunjukkan “preparation”, artinya: consentrate dan RO telah tercampur dengan melihat petunjuk conductivity telah mencapai (normal: 13.8 – 14.2). Pada keadaan “preparation”, selang concentrate boleh disambung ke dialyzer
    7) Lakukan sirkulasi dalam. Caranya: sambung ujung blood line arteri vena
    a) Ganti cairan normal saline dengan yang baru 500 cc
    b) Tekan tombol UFG 500 dan time life 10 menit
    c) Putarlah kecepatan aliran darah (pump) 350 rpm
    d) Hidupkan tombol UF ke posisi “on” mesin akan otomatis melakukan ultrafiltrasi (cairan normal saline akan berkurang sebanyak 500 cc dalam waktu 10 menit
    e) Setelah UV mencapai 500 cc, akan muncul pada layar “UFG reached” artinya UFG sudah tercapai
    8) Pemberian heparin pada selang arteri
    Berikan heparin sebanyak 1500 unit sampai 2000 unit pada selang arteri. Lakukan sirkulasi selama 5 menit agar heparin mengisi ke seluruh selang darah dan dialyzer, berikan kecepatan 100 rpm
    c. Dialyzer siap pakai ke pasien
    Sambil menunggu pasien, matikan flow dialisat agar concentrate tidak boros
    Catatan: jika dialyzer reuse, priming 500 cc dengan Qb 100 rpm sirkulasi untuk membuang formalin (UFG: 500, time life 20 menit dengan Qb 350 rpm). Bilaslah selang darah dan dialyzer dengan normal saline sebanyak 2000 cc
    B. PUNKSI AKSES VASKULER
    1. Tentukan tempat punksi atau periksa tempat shunt
    2. Alasi dengan perlak kecil dan atur posisi
    3. Bawa alat-alat dekat dengan tempat tidur pasien (alat-alat steril dimasukkan ke dalam bak steril)
    4. Cuci tangan, bak steril dibuka, memakai handscoen
    5. Beritahu pasien bila akan dilakukan punksi
    6. Pasang duk steril, sebelumnya desinfeksi daerah yang akan dipunksi dengan betadine dan alcohol
    7. Ambil fistula dan puncti outlet terlebih dahulu. Bila perlu lakukan anestesi lokal, kemudian desinfeksi
    8. Punksi inlet dengan cara yang sama, kemudian difiksasi
    C. MEMULAI HEMODIALISA
    Sebelum dilakukan punksi dan memulai hemodialisa, ukur tanda-tanda vital dan berat badan pre hemodialisa
    1. Setelah selesai punksi, sirkulasi dihentikan, pompa dimatikan, ujung AV blood line diklem
    2. Lakukan reset data untuk menghapus program yang telah dibuat, mesin otomatis menunjukkan angka nol (0) pada UV, UFR, UFG dan time left
    3. Tentukan program pasien dengan menghitung BB datang – BB standar + jumlah makan saat hemodialisa
    4. Tekan tombol UFG = target cairan yang akan ditarik
    5. Tekan tombol time left = waktu yang akan diprogram
    6. Atur concentrate sesuai kebutuhan pasien (jangan merubah Base Na + karena teknisi sudah mengatur sesuai dengan angka yang berada di gallon. Na = 140 mmol)
    7. Tekan tombol temperatur (suhu mesin = 360C – 370C)
    8. Buatlah profil yang sesuai dengan keadaan pasien
    9. Berikan kecepatan aliran darah 100 rpm
    10. Menyambung selang fistula inlet dengan selang darah arteri
     Matikan (klem) selang infus
     Sambungkan selang arteri dengan fistula arteri (inlet)
     Masing-masing kedua ujung selang darah arteri dan fistula di-swab dengan kassa betadine sebagai desinfektan
     Ujung selang darah venous masukkan dalam gelas ukur
     Hidupkan pompa darah dan tekan tombol V atau Λ 100 rpm
     Perhatikan aliran cimino apakah lancar, fixasi dengan micropore. Jika aliran tidak lancar, rubahlah posisi jarum fistula
     Perhatikan darah, buble trap tidak boleh penuh (kosong), sebaiknya terisi ¾ bagian
     Cairan normal saline yang tersisa ditampung dalam gelas ukur namanya cairan sisa priming
     Setelah darah mengisi semua selang darah dan dialyzer, matikan pompa darah
    11. Menyambung selang darah venous dengan fistula outlet
     Sambung selang darah venous ke ujung AV fistula outlet (kedua ujungnya diberi kassa betadine sebagai desinfektan). Masing-masing sambungan dikencangkan)
     Klem pada selang arteri dan venous dibuka, sedangkan klem infus ditutup
     Pastikan pada selang venous tidak ada udara, lalu hidupkan pompa darah dari 100 rpm sampai dengan yang diinginkan
     Tekan tombol UF pada layar monitor terbaca “dialysis”
     Selama proses hemodialisa ada 7 lampu hijau yang menyala (lampu monitor, on, dialysis start, pompa, heparin, UF dan Flow)
     Rapikan peralatan
    D. PENATALAKSANAAN SELAMA HEMODIALISA
    1. Memprogram dan memonitor mesin hemodialisa
    a. Lamanya HD
    b. QB (kecepatan aliran darah) 150 – 250 cc/menit
    c. QD (kecepatan aliran dialisa) 500 cc/menit
    d. Temperatur dialisat 370C
    e. UFR dan TMP otomatis
    f. Heparinisasi
    1) Dosis awal: 25 – 50 unit/kgBB
    a) Diberikan pada waktu punksi
    b) Sirkulasi extra corporeal 1500 unit
    c) Dosis maintenance 500 – 2000 unit/jam diberikan pada waktu HD berlangsung
    2) Dosis maintenance 500 – 2000 u/jam
    Diberikan pada waktu HD berlangsung
    Cara pemberian dosis maintenance
    a) Kontinyu: diberikan secara terus menerus dengan bantuan pompa dari awal HD sampai dengan 1 jam sebelum HD berakhir
    b) Intermitten: diberikan 1 jam setelah HD berlangsung dan pemberian selanjutnya dimasukkan tiap selang waktu 1 jam, untuk 1 jam terakhir tidak berakhir
    c) Minimal heparin: heparin dosis awal kurang lebih 200 unit, selanjutnya diberikan kalau perlu
    g. Pemeriksaan (laboratorium, ECG, dll)
    h. Pemberian obat-obatan, transfusi, dll
    i. Monitor tekanan
    1) Fistula pressure
    2) Arterial pressure
    3) Venous pressure
    4) Dialisat pressure
    5) Detektor (udara blood leak detektor)
    2. Observasi pasien
    a. Tanda-tanda vital (T, N, S, R, kesadaran)
    b. Fisik
    c. Perdarahan
    d. Sarana hubungan sirkulasi
    e. Posisi dan aktivitas
    f. Keluhan dan komplikasi hemosialisa
    E. MENGAKHIRI HEMODIALISA
    1. Persiapan alat
    a. Piala ginjal
    b. Kassa steril
    c. Betadine solution
    d. Sarung tangan tidak steril
    e. Perban gulung
    f. Band aid (pelekat)
    g. Gunting
    h. Nebacetin powder antibiotic
    i. Thermometer
    j. Micropore
    2. Pelaksanaan
    a. Perawat mencuci tangan
    b. Perawat memakai sarung tangan
    c. Mesin menggunakan UFG reached = UFG sudah tercapai (angka UV = angka UF)
    d. Jika proses hemodialisa sudah selesai, posisi mesin akan terbaca “Reinfusion”
    e. Sebelum 5 menit selesai, pasien diobservasi tanda-tanda vital
    f. Kecilkan kecepatan aliran darah (pompa darah) sampai 100 rpm lalu matikan
    g. Klem pada fistula arteri dan selang darah arteri
    h. Cabutlah fistula outlet (venous), tekan bekas tusukan dengan kassa betadine, tutuplah bekas tusukan dengan kassa betadine
    i. Bilaslah fistula, selang darah dan dializer dengan normal saline secukupnya sampai bersih dan gunakan kecepatan aliran darah 100 rpm
    j. Cabutlah fistula outlet (venous), tekan bekas tusukan dengan kassa betadine
    k. Jika tidak ada darah bekas tusukan, maka berilah nebacetin powder dan tutuplah bekas tusukan dengan Band Aid (K/p dibalut dengan perban gulung)
    l. Berilah fixasi dengan micropore pada perban gulung
    m. Observasi tanda-tanda vital pasien
    n. Kembalikan alat-alat ke tempat semula
    o. Perawat melepas sarung tangan
    p. Perawat mencuci tangan

    Sumber : http://nefrologyners.wordpress.com/2014/01/19/sop-tindakan-hemodialisa/

    Dahlan Iskan berbagi cerita pengalamannya menjalani transplantasi ginjal

    Angka prevalent penyakit ginjal kronik (PGK) di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun dan menjadi satu masalah kesehatan yang serius. Di Jawa Barat sendiri, berdasarkan data dari Indonesian Renal Registry (IRR) jumlah pasien yang menjalani cuci darah pada tahun 2012 lalu sebanyak 2.197 orang.

    http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/gagalginjal.jpg
    Dahlan Iskan saat berbagi cerita pengalamannya menjalani transplantasi ginjal (Foto oleh: Arief Maulana)*
    Demikian dikatakan Koordinator Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Wilayah Jawa Barat, Prof. Rully MA Rosali, dr., SpPD-KGH, Ph.D., dalam talkshow “Pilihan Terapi Pengganti Organ pada PGT dan Permasalahannya pada Era Jaminan Kesehatan Nasional” di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri Bandung, Minggu (30/3). Pada kesempatan itu, Menteri BUMN RI, Dahlan Iskan, turut hadir berbagi cerita pengalamannya menjalani transplantasi ginjal.
    Menurut Dahlan Iskan, pasien gagal ginjal sangat membutuhkan perhatian dari orang yang sehat. Ketegasan emosional di dalam merawat pasien gagal ginjal sangat diutamakan agar pasien dapat benar-benar pulih setelah menjalani pengobatan.
    Dahlan yang pernah menjalani transplantasi ginjal pada 2004 lalu pun membagi pengalamannya. Pascatransplantasi, pasien harus benar-benar beristirahat untukmemulihkan kondisi fisiknya. Sebab, bias jadi, pasien belum benar-benar pulih meskipun fisiknya telah membaik.
    “Pasien pascatransplantasi harus benar-benar diperhatikan oleh orang sehat. Orang yang baru transplant memang harus benar-benar menjaga paru-parunya karena organ penting ini memang paling sering terkena dampak dari transplantasi,” jelasnya.
    SementaraProf. Rully, menerangkan, penanganan penyakit gagal ginjal dilakukan melalui 3 cara, yakni terapi hemodialisis (HD) atau cuci darah, Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), dan transplantasi ginjal. Penanganan ini membutuhkan biaya yang relative mahal. Apalagi jika penyakit berkembang bersama dengan komplikasi berbagai penyakit lainnya.
    “PT Askes melaporkan bahwa sejak 2004 hingga 2012, biaya pelayanan kesehatan meningkat dan sebagiannya dihabiskan untuk penyakit-penyakit kronis, salah satunya gagal ginjal,” paparnya.
    Lebih lanjut ia mengungkapkan, untuk sekali HD pasien harus mengeluarkan biaya sekitar 600 ribu. Setiap minggunya, rata-rata pasien wajib melakukan cuci darah setidaknya 2 kali dan harus rutin dilakukan. Hal inilah yang acapkali memengaruhi kondisi psikologis pasien gagal ginjal untuk bias sembuh dari penyakit tersebut.
    Dukungan dan perhatian yang tegas dari orang sehat terhadap penderita gagal ginjal juga ditekankan oleh Netty Heryawan, istri Gubernur Jawa Barat, dan dr. Alma Luciaty, M.Kes., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar. Menurutnya, pasien yang menjalani penanganan penyakit ginjal membutuhkan dukungan psikologis yang penuh dari orang-orang di sekitarnya. Dukungan inilah yang menjadi factor pasien dapat sembuh secara total.
    “Satu orang penderita gagal ginjal harus dibantu oleh ratusan orang sehat, dalam hal ini melalui BPJS. Sebab, dukungan inilah yang membuat pasien dapat mandiri,” ujar dr. Alma.
    Tanggungan Pemerintah
    Lantas bagaimana penanggulangan biaya penanganan pasien gagal ginjal jika dihubungkan dengan program JaminanKesehatanNasional (JKN) yang sudah diberlakukan sejak Januari 2014 lalu? “Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) akan menjamin pasien gagal ginjal yang akanmelakukan HD, CAPD, atau transplantasi ginja lmelalui JKN,” ujar Mohammad Cucu dari Kantor BPJS Regional V Jawa Barat.
    Menurut Cucu, BPJS sendiri akan menanggung biaya penanganan pasien gagal ginjal. Untuk transplantasi ginjal misalnya, BPJS akan menanggung hingga sebesar 250 juta untuk satu pasien. Syaratnya, pasien tersebut harus sudah terdaftar sebagai peserta JKN.
    Oleh karenaitu, Cucu pun mengharapkan semua masyarakat untuk ikut serta sebagai peserta JKN. BPJS menargetkan, terhitung 1 Januari 2019 mendatang, masyarakat Indonesia semuanya telah terdaftar sebagai peserta JKN.
    ”Kita jangan tunggu sakit untuk menjadi peserta BPJS. Orang sehat pun sudah saatnya menjadi peserta. Mengapa? Karena melalui JKN, kita dapat membantu menanggung biaya pengobatan orang sakit, bahkan untuk penyakit kronis seperti gagal ginjal sekali pun,” tegas Cucu.
    Talkshow ini merupakan bagian dari kegiatan peringatan “World Kidney Day (WKD)” yang digelar oleh Fakultas Kedokteran Unpad dan Penefri Korwil Jawa Barat.  Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr. Rubin S. Gondodiputro, dr., SpPD-KGH.,  mengungkapkan kegiatan tersebut diikuti oleh 1.200 pasien dan keluarga pasien dari beberapa rumah sakit di Jawa Barat.
    “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya organ ginjal bagi kesehatan,” ujarnya.
    Selain talkshow, acara pun diisi dengan sharing pengalaman tentang transplantasi ginjal, serta peluncuran buku “4 Ginjal di Tubuhku” karya Basyrah Nasution.*
    Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

    Metode Pengobatan Gagal Ginjal : Pengalaman Transplantasi di US

    Metode pengobatan untuk Gagal Ginjal:  
    Transplantasi

    Pada halaman ini:

    •      Ketika Ginjal Anda Gagal
    •      Bagaimana PekerjaanTransplantasi 
    •      Proses Transplantasi
    •      Perawatan Posttransplant
    •      Masalah keuangan
    •      organ Donasi
    •      Berharap melalui Penelitian
    •      sumber Daya
    •      Ucapan Terima Kasih

    Jika Anda telah maju dan gagal ginjal permanen, transplantasi ginjal mungkin pilihan pengobatan yang memungkinkan Anda untuk hidup lebih seperti Anda hidup sebelum ginjal gagal. Sejak tahun 1950-an, ketika transplantasi ginjal pertama dilakukan, banyak yang telah dipelajari tentang bagaimana mencegah penolakan dan meminimalkan efek samping dari obat-obatan.

    Tapi transplantasi tidak menyembuhkan; ini merupakan pengobatan yang sedang berlangsung yang mengharuskan Anda untuk mengambil obat-obatan selama sisa hidup Anda. Dan menunggu untuk ginjal yang disumbangkan bisa panjang tahun.

    Transplantasi yang berhasil mengambil upaya yang terkoordinasi dari seluruh tim perawatan kesehatan Anda, termasuk nephrologist Anda, transplantasi ahli bedah, koordinator transplantasi, apoteker, ahli gizi, dan pekerja sosial. Tapi anggota paling penting dari tim perawatan kesehatan Anda adalah Anda dan keluarga Anda. Dengan belajar tentang perawatan Anda, Anda dapat bekerja dengan tim perawatan kesehatan Anda untuk memberikan diri Anda hasil yang terbaik, dan Anda dapat menjalani kehidupan yang aktif penuh.


    Ketika Ginjal Anda Gagal

    Ginjal yang sehat membersihkan darah Anda dengan menghapus kelebihan cairan, mineral, dan limbah. Mereka juga membuat hormon-hormon yang menjaga tulang Anda kuat dan darah Anda sehat. Bila ginjal gagal, limbah berbahaya membangun dalam tubuh Anda, tekanan darah Anda akan naik, dan tubuh Anda dapat menyimpan kelebihan cairan dan tidak membuat cukup sel darah merah. Ketika ini terjadi, Anda perlu perawatan untuk menggantikan pekerjaan ginjal gagal.


    Bagaimana
    Pekerjaan Transplantasi 

    Transplantasi ginjal adalah prosedur yang menempatkan ginjal yang sehat dari orang lain ke dalam tubuh Anda. Ini satu ginjal baru mengambil alih pekerjaan dua ginjal Anda gagal.

    Seorang ahli bedah menempatkan ginjal baru dalam perut bagian bawah dan menghubungkan arteri dan vena ginjal baru untuk arteri Anda dan vena. Mengalir darah Anda melalui ginjal baru, yang membuat urine, seperti ginjal Anda sendiri lakukan ketika mereka masih sehat. Kecuali mereka menyebabkan infeksi atau tekanan darah tinggi, ginjal Anda sendiri yang tersisa di tempat.

    Ilustrasi transplantasi ginjal.
    Transplantasi ginjal.


    Proses Transplantasi
    Rekomendasi Dokter Anda

    Proses transplantasi dimulai ketika Anda belajar bahwa ginjal Anda gagal dan Anda harus mulai mempertimbangkan pilihan pengobatan Anda. Apakah transplantasi adalah untuk berada di antara pilihan Anda akan tergantung pada situasi khusus Anda. Transplantasi bukan untuk semua orang. Dokter Anda mungkin mengatakan kepada Anda bahwa Anda memiliki kondisi yang akan membuat transplantasi berbahaya atau tidak mungkin berhasil.
    Evaluasi medis di Pusat Transplantasi

    Jika dokter Anda melihat transplantasi sebagai pilihan, langkah berikutnya adalah evaluasi kesehatan menyeluruh di rumah sakit transplantasi. Evaluasi pretransplant mungkin memerlukan beberapa kunjungan selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan. Anda harus diambil darahnya dan sinar x diambil. Anda akan diuji untuk golongan darah dan faktor pencocokan lain yang menentukan apakah tubuh Anda akan menerima ginjal yang tersedia.

    Tim medis akan ingin melihat apakah Anda cukup sehat untuk operasi. Kanker, infeksi serius, atau penyakit kardiovaskular yang signifikan akan membuat transplantasi mungkin untuk berhasil. Selain itu, tim medis akan ingin memastikan bahwa Anda dapat memahami dan mengikuti jadwal untuk minum obat.

    Jika anggota keluarga atau teman yang ingin menyumbangkan ginjal, ia akan perlu dievaluasi untuk kesehatan umum dan untuk melihat apakah ginjal adalah pertandingan yang baik. (Lihat "Organ Donation" bagian.)
    Penempatan pada Waiting List

    Jika evaluasi medis menunjukkan bahwa Anda adalah seorang calon yang baik untuk transplantasi tetapi Anda tidak memiliki anggota keluarga atau teman yang dapat menyumbangkan ginjal, Anda akan diletakkan pada daftar tunggu program transplantasi untuk menerima ginjal dari almarhum donor-orang yang baru saja meninggal.

    Setiap orang menunggu organ donor meninggal terdaftar dengan Pengadaan Organ dan Transplantasi Jaringan (OPTN), yang mempertahankan jaringan komputer terpusat yang menghubungkan semua organisasi pengumpulan organ daerah (dikenal sebagai organisasi pengadaan organ, atau OPOS) dan pusat transplantasi. Jaringan Serikat untuk Organ Sharing (UNOS), sebuah organisasi nirlaba swasta, mengelola OPTN bawah kontrak dengan Pemerintah Federal. (Lihat "Resources".)

    Aturan UNOS memungkinkan pasien untuk mendaftar dengan beberapa pusat transplantasi. Setiap pusat transplantasi mungkin akan memerlukan evaluasi medis yang terpisah, bahkan jika seorang pasien sudah terdaftar di pusat lain.

    Pengamat operasi OPTN telah mengangkat kekhawatiran bahwa orang-orang di daerah tertentu negara harus menunggu lebih lama daripada yang lain karena kebijakan alokasi untuk beberapa organ memberikan preferensi kepada pasien di kawasan donor. Ginjal, bagaimanapun, ditugaskan untuk pertandingan terbaik terlepas dari wilayah geografis. Pemerintah Federal terus memantau kebijakan dan peraturan untuk memastikan bahwa setiap orang menunggu organ memiliki kesempatan yang adil. Kunci untuk membuat waktu tunggu lebih pendek adalah untuk meningkatkan jumlah organ disumbangkan.
    Periode menunggu

    Berapa lama Anda harus menunggu tergantung pada banyak hal, tapi terutama ditentukan oleh tingkat pencocokan antara Anda dan donor. Beberapa orang menunggu beberapa tahun untuk pertandingan yang baik, sementara yang lain bisa cocok dalam beberapa bulan.

    Sementara Anda berada di daftar tunggu, memberitahukan pusat transplantasi perubahan dalam kesehatan Anda. Juga, biarkan pusat transplantasi tahu jika Anda memindahkan atau mengubah nomor telepon. Pusat ini akan perlu untuk menemukan Anda segera ketika ginjal menjadi tersedia.

    OPOS bertanggung jawab untuk mengidentifikasi organ potensial untuk transplantasi dan berkoordinasi dengan jaringan nasional. 69 OPOS daerah adalah semua anggota UNOS. Ketika ginjal donor meninggal tersedia, OPO memberitahukan UNOS, dan daftar yang dihasilkan komputer penerima cocok dibuat. Kesesuaian awalnya berdasarkan dua faktor:

         Golongan darah. Golongan darah Anda (A, B, AB, atau O) harus kompatibel dengan donor golongan darah.

         HLA faktor. HLA singkatan antigen leukosit manusia, sebuah penanda genetik yang terletak pada permukaan sel darah putih Anda. Anda mewarisi satu set tiga antigen dari ibu dan tiga dari ayahmu. Sebuah jumlah yang lebih tinggi dari antigen yang cocok meningkatkan kemungkinan bahwa ginjal Anda akan bertahan untuk waktu yang lama.

    Jika Anda dipilih berdasarkan dua faktor pertama, ketiga dievaluasi:

         Antibodi. Sistem kekebalan tubuh Anda dapat menghasilkan antibodi yang bertindak khususnya terhadap sesuatu dalam jaringan donor. Untuk melihat apakah hal ini terjadi, contoh kecil dari darah Anda akan dicampur dengan sampel kecil dari darah donor dalam sebuah tabung. Jika tidak ada reaksi terjadi, Anda harus dapat menerima ginjal. Tim transplantasi Anda mungkin menggunakan istilah negatif cross-match untuk menggambarkan kurangnya reaksi.

    transplantasi Operasi

    Jika Anda memiliki donor hidup, Anda akan menjadwalkan operasi di muka. Anda dan donor akan dioperasikan pada saat yang sama, biasanya dalam sisi-by-side kamar. Satu tim ahli bedah akan melakukan nefrektomi-yaitu, penghapusan ginjal dari donor-sementara yang lain mempersiapkan penerima untuk penempatan ginjal disumbangkan.

    Jika Anda berada di daftar tunggu untuk ginjal donor yang telah meninggal, Anda harus siap untuk bergegas ke rumah sakit segera setelah ginjal menjadi tersedia. Setelah itu, Anda akan memberikan sampel darah untuk antibodi uji cross-match. Jika Anda memiliki cross-match negatif, itu berarti bahwa antibodi Anda tidak bereaksi dan transplantasi dapat melanjutkan.

    Anda akan diberi anestesi umum untuk membuat Anda tidur selama operasi, yang biasanya memakan waktu 3 atau 4 jam. Dokter bedah akan membuat luka kecil di perut bagian bawah. Arteri dan vena dari ginjal baru akan melekat pada arteri Anda dan vena. Ureter dari ginjal baru akan terhubung ke kandung kemih Anda.

    Seringkali, ginjal baru akan mulai membuat urin segera setelah darah mulai mengalir melalui itu, tapi kadang-kadang beberapa minggu berlalu sebelum mulai bekerja.
    Pemulihan Dari Bedah

    Seperti setelah setiap operasi besar, Anda mungkin akan merasa sakit dan pening saat bangun. Namun, banyak penerima transplantasi melaporkan merasa lebih baik segera setelah operasi. Bahkan jika Anda terbangun dengan perasaan besar, Anda harus tinggal di rumah sakit selama sekitar satu minggu untuk pulih dari operasi, dan lebih lama jika Anda memiliki komplikasi.

    [Top]
    Perawatan Posttransplant

    Sistem kekebalan tubuh Anda dirancang untuk menjaga Anda tetap sehat dengan merasakan "penyerbu asing," seperti bakteri, dan menolak mereka. Tetapi sistem kekebalan tubuh Anda juga akan merasakan bahwa ginjal baru Anda asing. Untuk menjaga tubuh Anda dari menolak itu, Anda harus mengambil obat yang mematikan, atau menekan, respon kekebalan tubuh Anda. Anda mungkin harus mengambil dua atau lebih obat-obatan imunosupresan ini, serta obat untuk mengobati masalah kesehatan lainnya. Tim Dokter akan membantu Anda mempelajari apa setiap pil untuk dan kapan harus mengambilnya. Pastikan bahwa Anda memahami petunjuk untuk mengambil obat-obatan Anda sebelum Anda meninggalkan rumah sakit.

    Jika Anda sudah berada di hemodialisis, Anda akan menemukan bahwa diet posttransplant Anda jauh lebih longgar. Anda dapat minum lebih banyak cairan dan makan banyak buah-buahan dan sayuran yang Anda sebelumnya diberitahu untuk menghindari. Anda bahkan mungkin perlu untuk mendapatkan sedikit berat badan, tapi hati-hati untuk tidak menambah berat badan terlalu cepat dan menghindari makanan asin yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi
    penolakan

    Anda dapat membantu mencegah penolakan dengan mengambil obat-obatan Anda dan mengikuti diet Anda, tetapi menonton untuk tanda-tanda demam penolakan seperti atau nyeri di daerah ginjal baru atau perubahan jumlah urin Anda membuat-penting. Melaporkan setiap perubahan tersebut kepada tim perawatan kesehatan Anda.

    Bahkan jika Anda melakukan segala sesuatu yang Anda seharusnya dilakukan, tubuh Anda mungkin masih menolak ginjal baru dan Anda mungkin perlu untuk kembali pada dialisis. Kecuali tim perawatan kesehatan Anda menentukan bahwa Anda tidak lagi calon yang baik untuk transplantasi, Anda dapat kembali pada daftar tunggu untuk ginjal lain.
    Efek Samping dari imunosupresan

    Imunosupresan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang dapat menyebabkan infeksi. Beberapa obat juga dapat mengubah penampilan Anda. Wajahmu mungkin mendapatkan lebih lengkap; Anda mungkin berat badan atau mengembangkan jerawat atau rambut wajah. Tidak semua pasien memiliki masalah ini, meskipun, dan diet dan makeup bisa membantu.

    Imunosupresan bekerja dengan mengurangi kemampuan sel kekebalan tubuh untuk berfungsi. Pada beberapa pasien, lebih dari jangka waktu yang lama, kekebalan berkurang ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Beberapa imunosupresan menyebabkan katarak, diabetes, asam lambung ekstra, tekanan darah tinggi, dan penyakit tulang. Ketika digunakan dari waktu ke waktu, obat ini juga dapat menyebabkan hati atau kerusakan ginjal pada beberapa pasien.

    [Top]
    Masalah keuangan

    Pengobatan untuk gagal ginjal mahal, tapi rencana asuransi kesehatan federal membayar banyak biaya, biasanya sampai dengan 80 persen. Seringkali, program asuransi atau negara swasta membayar sisanya. Pekerja sosial Anda dapat membantu Anda menemukan sumber daya untuk bantuan keuangan. Untuk informasi lebih lanjut, lihat National Institute of Diabetes dan Pencernaan dan Penyakit Ginjal (NIDDK) LI Bantuan Keuangan untuk Pengobatan Gagal Ginjal.
    Program Bantuan Pasien tambahan

    UNOS mempertahankan sebuah situs web disebut Transplantasi Hidup untuk membantu pasien belajar tentang pengobatan mereka dan menemukan sumber daya. Situs ini mencakup sebuah halaman yang berisi daftar organisasi yang memberikan bantuan-keuangan tersedia di klik www.transplantliving.org/before-the-transplant/financing-a-transplant/ untuk melihat halaman disclaimer.

    [Top]
    organ Donasi
    Donor meninggal

    Ginjal yang paling transplantasi berasal dari orang yang telah meninggal. Namun, jumlah orang yang menunggu untuk ginjal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sementara jumlah ginjal yang tersedia dari donor meninggal tetap konstan. Hasilnya adalah kekurangan ginjal dan waktu menunggu lebih lama bagi orang-orang dengan gagal ginjal.

    Banyak ginjal yang cocok pergi tidak digunakan karena anggota keluarga donor potensial tidak tahu keinginan orang yang dicintai mereka. Orang-orang yang ingin menyumbangkan organ mereka harus berbicara tentang masalah ini dengan keluarga mereka. Beberapa organisasi, termasuk UNOS dan National Kidney Foundation (lihat "Resources"), memberikan kartu donor organ untuk orang-orang yang ingin membuat hadiah melestarikan kehidupan ini ketika mereka mati. Sebuah diselesaikan dengan baik kartu donor organ memberitahukan petugas medis bahwa Anda telah memutuskan untuk menyumbangkan organ-organ Anda. Di kebanyakan negara, Anda dapat menunjukkan keinginan Anda untuk menjadi donor organ pada SIM Anda.
    Program Bantuan Pasien
    Dari Perusahaan Obat Resep

    Para imunosupresan dan obat-obatan lain yang Anda harus mengambil setelah transplantasi Anda akan menjadi bagian besar dari biaya pengobatan Anda. Kebanyakan produsen obat memiliki program bantuan pasien memberikan diskon kepada pasien yang dapat menunjukkan bahwa mereka tidak mampu membayar biaya obat mereka diresepkan. Farmasi Penelitian dan Produsen of America menerbitkan direktori Program Bantuan Pasien Obat Resep, tersedia dengan www.pparx.org klik untuk melihat halaman disclaimer. Untuk meminta sebuah direktori melalui surat, menulis ke

    Farmasi Penelitian dan Produsen of America
    1100 Fifteenth Street NW
    Washington, DC 20005

    Sebuah organisasi yang bernama Program Kedokteran menawarkan bantuan dalam mencari dan menerapkan untuk obat-obatan gratis yang disediakan oleh perusahaan farmasi. Untuk meminta bantuan, memperoleh formulir permohonan, tersedia di situs web atau melalui surat, dan daftar obat-obatan yang Anda butuhkan. Kirimkan lamaran belakang dengan biaya pemrosesan $ 5 untuk setiap obat yang Anda minta. Jika Program Kedokteran gagal untuk memenuhi syarat Anda untuk menerima obat, biaya pemrosesan Anda akan dikembalikan.

    Program Kedokteran
    P.O. kotak 1089
    Poplar Bluff, MO 63902
    Telepon: 1-866-694-3893
    Internet: www.themedicineprogram.com klik untuk melihat halaman disclaimer
    hidup Donor

    Semakin banyak transplantasi ginjal yang disumbangkan oleh anggota keluarga yang tinggal atau teman. Potensi donor perlu diuji untuk memastikan bahwa menyumbangkan ginjal tidak akan membahayakan kesehatan mereka, serta faktor-faktor yang cocok. Kebanyakan orang, bagaimanapun, dapat menyumbangkan ginjal dengan sedikit risiko.

    Sebuah ginjal dari donor hidup sering memiliki keunggulan dibandingkan ginjal donor yang telah meninggal:

         Orang-orang yang menerima ginjal dari anggota keluarga atau teman tidak perlu menunggu sampai ginjal menjadi tersedia. Hidup donasi memungkinkan untuk persiapan yang lebih besar dan untuk operasi yang akan dijadwalkan pada waktu yang tepat.

         Ginjal dari anggota keluarga lebih cenderung menjadi pertandingan yang baik, meskipun tidak ada jaminan.

         Ginjal dari donor hidup tidak perlu diangkut dari satu situs ke situs lainnya, sehingga ginjal dalam kondisi yang lebih baik ketika itu ditransplantasikan.

         Hidup donasi membantu orang yang menunggu untuk ginjal dari donor meninggal dengan menurunkan jumlah orang di daftar tunggu.

    minoritas Donasi

    Penyakit ginjal ditemukan lebih sering pada populasi minoritas ras dan etnis di Amerika Serikat daripada di populasi umum. Afrika Amerika, Asia Amerika, Hispanik / Latin, dan Kepulauan Pasifik Amerika tiga kali lebih mungkin untuk menderita gagal ginjal dari Amerika keturunan Eropa. Transplantasi sukses sering ditingkatkan jika organ yang cocok antara anggota kelompok etnis dan ras yang sama. Sebuah kekurangan organ yang disumbangkan oleh minoritas dapat berkontribusi untuk menunggu lebih lama periode untuk transplantasi bagi kaum minoritas.

    The National Minority Organ / Jaringan Transplantasi Program Pendidikan (MOTTEP), dengan dukungan dari National Institutes of Health (NIH) Kantor Penelitian Minoritas Kesehatan dan NIDDK, adalah program nasional pertama untuk memberdayakan masyarakat minoritas untuk mempromosikan sumbangan minoritas dan transplantasi , serta kebiasaan kesehatan yang baik. Pada gilirannya, upaya ini harus meningkatkan peluang untuk organ cocok bagi semua orang menunggu transplantasi.

    [Top]
    Berharap melalui Penelitian

    The NIDDK, melalui Divisi nya Ginjal, Urologic, dan Hematologi Penyakit, mendukung beberapa program dan studi yang ditujukan untuk meningkatkan pengobatan untuk pasien dengan penyakit ginjal progresif dan gagal ginjal permanen, termasuk pasien yang menerima transplantasi ginjal.

         Akhir-Tahap Ginjal Program Penyakit mempromosikan penelitian untuk mengurangi masalah medis dari tulang, darah, sistem saraf, metabolisme, gastrointestinal, kardiovaskular, dan kelainan endokrin pada gagal ginjal dan meningkatkan efektivitas dialisis dan transplantasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan korupsi ginjal dan kelangsungan hidup pasien dan untuk memaksimalkan kualitas hidup.

         NIH Organ / Jaringan Transplantasi Center, yang terletak di Pusat Klinis NIH di Bethesda, MD, adalah sebuah proyek kolaborasi dari NIH, Walter Reed Army Medical Center, Naval Medical Research Center, dan Diabetes Research Institute di University of Miami. Situs ini mencakup transplantasi klinis bangsal state-of-the-art, fasilitas operasi, dan klinik rawat jalan dirancang untuk studi obat baru atau teknik yang dapat meningkatkan keberhasilan transplantasi organ dan jaringan.

         AS Renal Sistem Data (USRDS) mengumpulkan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi tentang penggunaan dialisis dan transplantasi untuk mengobati gagal ginjal di Amerika Serikat. The USRDS didanai langsung oleh NIDDK dalam hubungannya dengan Centers for Medicare & Medicaid Services. The USRDS menerbitkan ikon situs Tahunan Laporan Data meninggalkan, yang mencirikan total populasi orang dirawat karena gagal ginjal; laporan kejadian, prevalensi, angka kematian, dan tren dari waktu ke waktu; dan mengembangkan data tentang efek dari berbagai modalitas pengobatan. Laporan ini juga membantu mengidentifikasi masalah dan peluang untuk studi khusus lebih fokus isu penelitian ginjal.

    [Top]

    Pemerintah AS tidak mendukung atau mendukung produk komersial tertentu atau perusahaan. Perdagangan, kepemilikan, atau nama perusahaan yang muncul dalam dokumen ini digunakan hanya karena mereka dianggap perlu dalam konteks informasi yang diberikan. Jika sebuah produk tidak disebutkan, kelalaian tidak berarti atau menyiratkan bahwa produk tersebut tidak memuaskan.
    sumber Daya
    Instansi Pemerintah

    Sejumlah lembaga Federal yang terlibat dalam berbagai aspek transplantasi, termasuk pembiayaan, regulasi pengadaan dan pengawasan, pengembangan kebijakan alokasi, promosi sumbangan, dan penelitian biomedis.

    Centers for Medicare & Medicaid Services menjalankan program Medicare dan Medicaid. Anda dapat mengajukan permohonan untuk Medicare melalui kantor Jamsostek setempat. Nomor telepon nasional untuk Social Security Administration adalah 1-800-772-1213, dan Anda bisa mendapatkan informasi tambahan tentang rencana kesehatan Medicare dengan menghubungi 1-800-633-4227 (1-800-MEDICARE). Website Pemerintah AS resmi untuk informasi Medicare dapat ditemukan di www.medicare.gov.

    Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Koordinat pengadaan organ dan aktivitas alokasi melalui Sumber Daya Kesehatan dan Layanan Administrasi (HRS).

    Sumber Daya Kesehatan dan Layanan Administrasi
    Divisi Transplantasi
    Kamar 12C-06, Parklawn Building
    5600 Fishers Lane
    Rockville, MD 20857
    Telepon: 301-443-7577
    Internet: www.hrsa.gov

    HRS juga mengelola sebuah website yang ditujukan untuk donor organ di www.organdonor.gov

    Divisi HRS murah dari Transplantasi mengelola OPTN melalui kontrak dengan UNOS, yang situs dapat ditemukan di www.transplantliving.org klik untuk melihat halaman disclaimer. Anda dapat meminta paket informasi tentang transplantasi ginjal dengan menelepon UNOS di 1-888-894-6361 (1-888-TX-INFO-1).
    Organisasi non-pemerintah

    Banyak organisasi-termasuk nasional instansi Pemerintah, yayasan swasta, dan komersial industri-telah bergabung dengan Koalisi Donasi untuk mempromosikan organ dan sumbangan jaringan melalui program pendidikan dan kampanye yang dilakukan secara nasional dan di tingkat lokal.

    Koalisi Donasi
    700 Utara 4th Street
    Richmond, VA 23219
    Telepon: 804-782-4920
    Fax: 804-782-4643
    Internet: donatelife.net klik untuk melihat halaman disclaimer

    TransWeb: Semua Tentang Transplantasi dan Donasi adalah situs pendidikan nirlaba (www.transweb.org klik untuk melihat halaman disclaimer) menampilkan jawaban atas pertanyaan, peringatan donor, pengalaman pasien, dan bagian referensi yang sering diajukan.
    Organisasi tambahan Itu Dapat Bantuan

    American Association of Pasien Ginjal
    3505 East Frontage Road
    Suite 315
    Tampa, FL 33607
    Telepon: 1-800-749-2257
    Fax: 813-636-8122
    Email: info@aakp.org
    Internet: www.aakp.org klik untuk melihat halaman disclaimer

    American Diabetes Association
    ATTN: Call Center Nasional
    1701 Utara Beauregard Jalan
    Alexandria, VA 22311
    Telepon: 1-800-342-2383
    Email: askADA@diabetes.org
    Internet: www.diabetes.org klik untuk melihat halaman disclaimer

    Dana Ginjal Amerika
    6110 Executive Boulevard
    Suite 1010
    Rockville, MD 20852
    Telepon: 1-800-638-8299
    Email: helpline@kidneyfund.org
    Internet: www.kidneyfund.org klik untuk melihat halaman disclaimer

    American Society of Transplantation
    15000 Commerce Parkway
    Suite C
    Mount Laurel, NJ 08054
    Telepon: 856-439-9986
    Fax: 856-439-9982
    Email: ast@ahint.com
    Internet: www.ast.org klik untuk melihat halaman disclaimer

    Pilihan Program Rehabilitasi Hidup
    c / o Pendidikan Medical Institute Inc.
    414 D'Onofrio drive
    Suite 200
    Madison, WI 53719
    Telepon: 1-800-468-7777
    Fax: 608-833-8366
    Email: lifeoptions@MEIresearch.org
    Internet: www.lifeoptions.org klik untuk melihat halaman disclaimer
    www.kidneyschool.org klik untuk melihat halaman disclaimer

    National Kidney Foundation, Inc.
    30 East 33 Street
    New York, NY 10016
    Telepon: 1-800-622-9010
    Fax: 212-689-9261
    Email: info@kidney.org
    Internet: www.kidney.org klik untuk melihat halaman disclaimer
    Bacaan tambahan

    Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang gagal ginjal dan pengobatannya, Anda mungkin tertarik untuk membaca

    AAKP Rencana Pasien
    Ini adalah serangkaian buku dan newsletter yang mencakup fase yang berbeda dari belajar tentang gagal ginjal, memilih pengobatan, dan menyesuaikan diri dengan perubahan.
    American Association of Pasien Ginjal
    3505 East Frontage Road
    Suite 315
    Tampa, FL 33607
    Telepon: 1-800-749-2257
    Fax: 813-636-8122
    Email: info@aakp.org
    Internet: www.aakp.org klik untuk melihat halaman disclaimer

    Mendapatkan Ginjal Baru: Fakta Tentang Transplantasi Ginjal
    dan
    Menjaga Ginjal Sehat Baru Anda: Fakta Tentang Obat Transplantasi
    American Society of Transplantation
    15000 Commerce Parkway
    Suite C
    Mount Laurel, NJ 08054
    Telepon: 856-439-9986
    Email: ast@ahint.com
    Internet: www.ast.org/content/patient-education-brochures klik untuk melihat halaman disclaimer

    Terapi Penggantian Ginjal
    American Diabetes Association
    ATTN: Call Center Nasional
    1701 Utara Beauregard Jalan
    Alexandria, VA 22311
    Telepon: 1-800-342-2383
    Email: askADA@diabetes.org
    Internet: www.diabetes.org/living-with-diabetes/treatment-and-care/transplantation/kidney-replacement-therapy.html klik untuk melihat halaman disclaimer

    Cakupan Medicare Ginjal Dialisis dan Transplantasi Ginjal Layanan
    Jumlah Publikasi CMA-10128
    AS Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan
    Centers for Medicare & Medicaid Services
    7500 Keamanan Boulevard
    Baltimore, MD 21244-1850
    Telepon: 1-800-MEDICARE (1-800-633-4227)
    TDD: 1-877-486-2048
    Internet: www.medicare.gov/publications/pubs/pdf/10128.pdf (717 KB) *

    Apa Setiap Pasien Harus Diketahui, 2004
    Amerika Jaringan Organ Sharing
    P.O. kotak 2484
    Richmond, VA 23218
    Telepon: 1-888-TX-INFO-1 (894-6361)
    Internet: www.unos.org klik untuk melihat halaman disclaimer
    Newsletter dan Majalah

    Keluarga Focus Newsletter (diterbitkan triwulanan)
    National Kidney Foundation Inc.
    30 East 33 Street
    New York, NY 10016
    Telepon: 1-800-622-9010
    Email: info@kidney.org
    Internet: www.kidney.org klik untuk melihat halaman disclaimer

    Untuk Pasien Hanya (diterbitkan enam kali setahun)
    ATTN: Departemen Berlangganan
    18 East 41st Street
    20th Floor
    New York, NY 10017-6222

    Renalife (diterbitkan triwulanan)
    American Association of Pasien Ginjal
    3505 East Frontage Road
    Suite 315
    Tampa, FL 33607
    Telepon: 1-800-749-2257
    Fax: 1-813-636-8122
    Email: info@aakp.org
    Internet: www.aakp.org klik untuk melihat halaman disclaimer

    [Top]
    Ucapan Terima Kasih

    The National Institute of Diabetes dan Pencernaan dan Penyakit Ginjal terima kasih para profesional kesehatan khusus untuk seksama mereka untuk penerbitan ini.

         Donald E. Hricik, gelar M.D.
         University Hospitals of Cleveland

         Christopher Y. Lu, gelar M.D.
         University of Texas Southwestern Medical Center

    Individu-individu terdaftar di sini difasilitasi uji lapangan untuk penerbitan ini. The NIDDK mengucapkan terima kasih atas kontribusi mereka.

         Kim Bayer, sarjana sastra, R.D., L.D.
         BMA Dialisis
         Bethesda, MD

         Cora Benedicto, R.N.
         klinik Direktur
         Gambro Perawatan Kesehatan
         N Jalan Clinic
         Washington, DC

    Tentang Ginjal Gagal Series

    Anda dan dokter Anda akan bekerja sama untuk memilih perawatan yang terbaik untuk Anda. Buklet dan lembaran fakta dari NIDDK Gagal Ginjal Series dapat membantu Anda belajar tentang isu-isu spesifik yang akan Anda hadapi.

    buklet

         Gagal Ginjal: Memilih Perawatan Itulah yang Tepat untuk Anda
         Metode pengobatan untuk Gagal Ginjal: Hemodialisis
         Metode pengobatan untuk Gagal Ginjal: Dialisis Peritoneal
         Metode pengobatan untuk Gagal Ginjal: Transplantasi
         Makan Tepat untuk Merasa kanan pada Hemodialisis
         Ginjal Kegagalan Istilah

    Lembar Fakta

         Gagal Ginjal: Apa yang Diharapkan
         Akses vaskular untuk Hemodialisis
         Hemodialisis Dosis dan Kecukupan
         Peritoneal Dialysis Dosis dan Kecukupan
         Amiloidosis dan Penyakit Ginjal
         Anemia pada Penyakit Ginjal dan Dialisis
         Ginjal Kronis Penyakit-Mineral dan Bone Disorder (sebelumnya Renal osteodistrofi)
         Bantuan keuangan untuk Pengobatan Gagal Ginjal

    Belajar sebanyak mungkin tentang perawatan Anda akan membantu membuat Anda anggota penting dari tim perawatan kesehatan Anda.

    The NIDDK akan mengembangkan bahan tambahan untuk seri ini sesuai kebutuhan. Harap mengirim komentar tentang seri ini dan permintaan untuk salinan ke National Kidney dan Urologic Diseases Information Clearinghouse. Deskripsi dari publikasi dalam seri ini tersedia di situs web NIDDK di www.kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/kidneyfailure/index.aspx.

    [Top]
    National Kidney dan Urologic Diseases Information Clearinghouse

         3 Informasi Way
         Bethesda, MD 20892-3580
         Telepon: 1-800-891-5390
         TTY: 1-866-569-1162
         Fax: 703-738-4929
         Email: nkudic@info.niddk.nih.gov
         Internet: www.kidney.niddk.nih.gov

    The National Kidney dan Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC) adalah layanan dari National Institute of Diabetes dan Pencernaan dan Penyakit Ginjal (NIDDK). The NIDDK merupakan bagian dari National Institutes of Health Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. Didirikan pada tahun 1987, Clearinghouse memberikan informasi tentang penyakit ginjal dan urologi sistem untuk penderita ginjal dan gangguan saluran kemih dan untuk keluarga mereka, profesional perawatan kesehatan, dan masyarakat. The NKUDIC menjawab pertanyaan, mengembangkan dan mendistribusikan publikasi, dan bekerja sama dengan organisasi profesi dan pasien dan lembaga pemerintah untuk mengkoordinasikan sumber daya tentang penyakit ginjal dan saluran kemih.

    Publikasi yang dihasilkan oleh Clearinghouse secara hati-hati dikaji oleh kedua ilmuwan NIDDK dan ahli luar.

    Publikasi ini tidak memiliki hak cipta. The Clearinghouse mendorong pengguna publikasi ini untuk menduplikasi dan mendistribusikan beberapa salinan yang diinginkan.

    NIH Publication No. 06-4687
    Mei 2006

    [Top]

    Halaman terakhir diperbarui 30 Juli 2014