Thursday, January 21, 2010

Cangkok Ginjal (Kidney Transplant)

Ketika seorang individu gagal ginjal, tiga pilihan pengobatan yang tersedia: hemodialisis, peritoneal dialisis dan transplantasi ginjal. Banyak pasien merasa bahwa transplantasi ginjal yang berhasil memberikan kualitas kehidupan yang lebih baik karena memungkinkan kebebasan lebih besar dan sering dikaitkan dengan peningkatan tingkat energi dan pola makan yang tidak terlalu dibatasi. Dalam membuat keputusan tentang apakah ini adalah pengobatan terbaik untuk Anda, Anda mungkin mendapati ada manfaatnya berbicara dengan orang yang sudah memiliki transplantasi ginjal. Anda juga perlu berbicara dengan dokter, perawat dan anggota keluarga.

Apakah yang dimaksud transplantasi ginjal?
Sebuah transplantasi ginjal adalah suatu operasi di mana seseorang yang telah gagal ginjal sendiri menerima ginjal baru untuk mengambil alih pekerjaan membersihkan darah.

Apakah ada berbagai jenis transplantasi ginjal?
Ya. Ada dua jenis transplantasi ginjal: orang-orang yang berasal dari donor hidup dan orang-orang yang berasal dari berhubungan donor yang telah meninggal (non-living donor). Seorang donor dapat hidup seseorang di dekat Anda atau keluarga atau pasangan Anda atau teman dekat, dan dalam beberapa kasus seorang asing yang ingin menyumbangkan sebuah ginjal kepada siapa pun yang membutuhkan transplantasi. Ada beberapa keuntungan dan kerugian untuk kedua jenis transplantasi ginjal. Ini tercakup dalam brosur gratis NKF "Kidney Transplant." Anda dapat memperoleh salinan dengan menelepon 800 622-9010.

Bagaimana cara memulai proses mendapatkan transplantasi ginjal?
Dokter Anda dapat membahas proses transplantasi dengan Anda atau mengarahkan Anda ke pusat transplantasi untuk evaluasi lebih lanjut.

Bagaimana saya dapat membayar untuk transplantasi saya?
Sebagian besar kebijakan asuransi kesehatan swasta mencakup banyak biaya yang berhubungan dengan transplantasi ginjal, termasuk obat-obatan. Selain itu, sebagian besar calon transplantasi ginjal memenuhi persyaratan untuk Medicare, yang akan mencakup 80 persen dari biaya operasi transplantasi. Setelah transplantasi, Anda akan perlu untuk memakai obat untuk mencegah penolakan terhadap ginjal baru Anda. Medicare Part B akan mencakup 80 persen dari biaya ini obat anti-penolakan, tetapi bukan biaya obat lain mungkin Anda butuhkan. Untuk sebagian besar pasien, cakupan Medicare ini akan berhenti setelah 36 bulan. Namun, jika Anda memenuhi persyaratan untuk Medicare cakupan berdasarkan usia atau cacat, biaya Anda obat anti penolakan dapat dilindungi selama Anda berada di Medicare. Pekerja sosial atau penasihat keuangan di pusat transplantasi Anda harus tersedia untuk menjawab pertanyaan tentang pilihan cakupan Anda.

Apakah penolakan?
Komplikasi yang paling penting yang mungkin terjadi setelah transplantasi adalah penolakan terhadap ginjal. Yang sistem kekebalan tubuh penjaga terhadap serangan oleh semua benda asing, seperti bakteri. Sistem pertahanan ini mungkin mengenali jaringan yang dicangkokkan dari orang lain sebagai "asing" dan bertindak untuk memerangi ini "penyerbu asing."

Anda akan perlu memakai obat setiap hari untuk mencegah penolakan terhadap ginjal baru Anda. Kebanyakan pasien perlu mengambil tiga jenis. Utama satu biasanya siklosforin atau tacrolimus atau sirolimus. Selain itu, Anda kemungkinan besar akan mengambil beberapa jenis steroid dan obat ketiga, seperti mycophenolate mofetil, azathioprine atau rapamycin. Perawatan tambahan mungkin diperlukan jika terjadi penolakan episode. Regular check up di pusat transplantasi Anda akan memastikan deteksi dini dan pengobatan penolakan.

Apakah efek samping dari obat anti-penolakan?
Obat anti penolakan memiliki sejumlah besar kemungkinan efek samping karena pertahanan kekebalan tubuh ditekan. Untungnya, efek samping ini biasanya dapat dikelola untuk sebagian besar pasien. Jika efek samping yang terjadi, mengubah dosis atau jenis obat biasanya akan menjaga mereka. Beberapa efek samping yang paling umum termasuk tekanan darah tinggi, berat badan dan kerentanan terhadap infeksi dan tumor. Anda mungkin juga memerlukan pengobatan tambahan untuk menjaga tekanan darah dan mencegah bisul dan infeksi.

Bagaimana kemungkinan bahwa transplantasi ginjal akan terus berfungsi secara normal?
Hasil transplantasi memperbaiki mantap dengan kemajuan penelitian. Dalam hal yang ditransplantasikan gagal ginjal, transplantasi kedua mungkin merupakan pilihan yang baik bagi banyak pasien.

Apakah saya perlu mengikuti diet khusus?
Transplantasi ginjal, seperti perawatan lain untuk gagal ginjal, sering memerlukan diet khusus berikut pedoman. Jika Anda berada di dialisis sebelumnya, Anda mungkin menemukan diet baru ini kurang dibatasi. Jangka waktu anda harus mengikuti diet khusus bervariasi. Kemajuan Anda akan diikuti dengan cermat, dan dokter dan ahli diet Anda akan mengubah diet sesuai kebutuhan.

Apa lagi yang bisa saya lakukan?
Anda harus memberi diri Anda sepenuhnya dengan membaca dan berbicara dengan dokter, perawat dan pasien yang sudah memiliki transplantasi ginjal. Anda juga dapat melihat publikasi Yayasan Ginjal Nasional tercantum di bawah ini.

Jika Anda ingin menjadi relawan dan mencari tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi di mana Anda tinggal, hubungi Afiliasi NKF lokal.

Tuesday, January 12, 2010

Olahraga Perpanjang Usia Pasien Ginjal

Berolahraga tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan, namun juga memperpanjang usia harapan hidup terutama untuk para penderita penyakit ginjal. Demikian diungkap oleh sebuah penelitian.

Banyak pasien yang mengalami penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) meninggal lebih awal. Namun, seringkali penyebab kematian itu tidak terkait langsung dengan masalah ginjal, menurut informasi dari penelitian tersebut.

Para peneliti menganalisa data yang dikumpulkan dari 15.368 partisipan dari US National Health and Nutrition Examination Survey III. Dari seluruh pastisipan, sekitar 5,9 persen mengalami penyakit CKD. Berdasarkan aktivitas fisik yang dihitung berdasarkan frekuensi dan intensivitas, para partisipan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu tidak aktif, sesekali aktif dan aktif.

Studi kemudian menemukan, sekitar 28 persen dari pasien CKD yang tidak aktif dibandingkan dengan 13,5 persen partisipan tanpa CKD. Partisipan aktif dan sesekali aktif sekitar 56 persen dan 42 persen lebih lama hidup dibandingkan dengan pasien CKD tidak aktif. Manfaat yang sama juga diperoleh oleh partisipan tanpa CKD.

"Data tersebut menyarankan, kenaikan aktivitas fisik kemungkinan meningkatkan usia harapan hidup untuk penderita CKD. Hal itu sangat penting terutama untuk pasien tingkat III CKD yang biasanya meninggal sebelum mereka mencapai tingkat akhir dari penyakit tersebut," ujar Dr. Srinivasan Beddhu dari Salt Lake City Veterans Administration Healthcare System and University of Utah, Amerika Serikat.
Other Articles

Source : IKCC

Sering Konsumsi Suplemen Bisa Sebabkan Batu Ginjal

TIDAK salah jika Anda mengonsumsi suplemen atau juga makanan dan minuman yang mengandung Vitamin C dosis tinggi. Tidak salah karena makanan itu berguna untuk tubuh. Masalahnya, jika terlalu sering, Anda bisa terserang penyakit batu ginjal. Penyakit yang satu ini bisa membuat aktivitas dan kualitas hidup Anda menurun.

Ginjal berfungsi sebagai filter untuk membersihkan darah/cairan lainnya agar bahan-bahan kimia yang terkandung dalam darah atau cairan tubuh tidak beredar ke seluruh tubuh. Kotoran yang tersaring akan dikeluarkan melalui ginjal bersama air seni. Namun, karena tak semua kotoran terbawa oleh urin, sisa kotoran itu akan mengendap. Jika endapan itu tidak dikeluarkan, endapan itu akan menetap di ginjal atau berpindah ke kandung kemih. Endapan tersebut bisa menghasilkan kristal. Kristal tersebut akan menghambat saluran kemih (kalkulus uriner), pendarahan, penyumbatan aliran kemih dan bahkan infeksi.

Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal. Sekitar 80 persen batu terdiri dari kalsium. Sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit.

Faktor Penyebab

Faktor utama timbulnya penyakit batu ginjal adalah pola hidup yang tidak sehat. "Pada masa remaja kita terkadang memaksimalkan pertumbuhan, minuman untuk kesehatan tulang atau bahkan minuman bervitamin C tinggi agar bisa tetap fit. Padahal jika dilakukan terlalu sering akan mengakibatkan infeksi pada ginjal dan mengakibatkan batu," terang dr Maftahul Alam dari RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Yang rentan terkena penyakit ini adalah remaja hingga orang dewasa (usia 20-45 tahun).

Selain makanan atau minuman suplemen, faktor penyebab yang lain adalah makanan yang bisa menyebabkan asam urat, sebut saja jeroan sapi, kambing, dan lain sebagainya. Makanan ini banyak mengandung enzim yang bisa menimbulkan endapan pada ginjal. Faktor lain adalah diet ketat. Pada umumnya orang menjalankan diet ketat supaya langsing. Masalahnya, diet ketat seperti itu bisa menimbulkan kristal pada ginjal. Kurang minum dan menahan kencing juga bisa menjadi pemicu batu ginjal.

Gejala

Gejala batu ginjal, antara lain pinggang terasa nyeri dan pegal-pegal. Kadang-kadang penyakit ini tidak menimbulkan keluhan. Rasa sakit akan timbul bila batu merusak jaringan atau terbawa ke saluran kemih hingga menyumbatnya. Batu pada ginjal, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Rasa sakit yang ditimbulkan oleh batu ginjal terasa berbeda tergantung letak batu tersebut. Jika batu masih menyumbat ureter, pelvis renalis, maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Namun, gejala pada umumnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil, dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.

Menurut dr Alam, kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang yang menjalar ke perut, daerah kemaluan, dan paha sebelah dalam. Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih sehingga terjadi enfeksi. Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium dan fosfat) juga disebut "batu infeksi" karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi.

Batu yang masih kecil dan hanya berada di saluran kemih biasanya tidak terlalu berbahaya. Akan berbahaya jika batu tersebut membesar dan menyumbat saluran kencing. Bila batu ini agak besar dan menyumbat, sumbatan tersebut dapat menahan air seni. Jika tidak segera diobati, bisa terjadi pembengkakan pada ginjal yang akan menimbulkan rasa sakit yang amat sangat. Bila sampai parah, penderita bisa muntah-muntah.

Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 cm atau lebih. Batu yang besar disebut "kalkulus staghorn". Batu ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal. Jika demikian, terjadi penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan selanjutnya bisa merusak ginjal.

Pengobatan

Dulu, operasi merupakan jalan satu-satunya untuk menghilangkan batu. Minum banyak air dan obat, baik tradisional maupun medis, tak cukup. Operasi masih merupakan jalan terbaik untuk mengeluarkan batu penyumbat ginjal. Tapi sekarang berbeda. Operasi hanya dilakukan jika batu memang memenuhi dinding ginjal dan tidak bisa ditempuh dengan cara lain.

Pada saat ini, pengobatan tergantung pada letak batu yang mengganjal. Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, menyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Hanya dengan meminum banyak cairan untuk meningkatkan pembentukan air kemih. Jika batu telah terbuang, tidak perlu pengobatan lagi. Kolik renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 cm atau kurang seringkali bisa dipecahkan dengan gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL).

ESWL adalah terapi penghancuran batu (ginjal) dengan gelombang kejut (shock wave) yang ditransmisi dari luar tubuh. Ribuan gelombang kejut ditembakkan ke batu ginjal sampai hancur. Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih. ESWL adalah sebuah terapi yang tidak memerlukan pembedahan atau memasukkan alat ke dalam tubuh pasien. Sementara batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra ke dalam kandung kemih.

Source : IKCC