Saturday, August 15, 2009

Nutrisi yang Tepat Bagi Penderita Gagal Ginjal

Oleh : Amanda Wulansari
Mahasiswa Program Studi Farmasi FMIPA UNLAM
Seperti kita ketahui ginjal merupakan organ ekskresi yang sangat penting, oleh karena ginjal melakukan fungsinya memfiltrasi plasma kemudian mumbuang zat yang tidak dibutuhkan bersama urine, sedang zat-zat yang dibutuhkan kembali ke dalam darah. Apabila seseorang terkena penyakit ginjal tahap awal, dalam jumlah tertentu limbah maupun kelebihan cairan tersebut akan tetap berada di dalam darah, yang kemudian apabila tidak mendapatkan terapi yang memadai akan mempercepat kerusakan ginjal menjadi gagal ginjal terminal. Diet atau pengaturan nutrisi dapat membantu untuk mengontrol penumpukan limbah dan cairan dalam darah dan mengurangi beban kerja dari ginjal.
Pada pasien Penyakit Ginjal Kronik sering terjadi penumpukan air ditandai dengan bengkak di kaki, kekurangan gizi (kurus), lemas tidak bertenaga, mual, muntah, tidak nafsu makan, sakit kepala, gatal-gatal dan wajah pucat. Hal ini terjadi karena pada penderita PGK, ginjal tidak optimal dalam mengatur keseimbangan air, mengatur tekanan darah, mengeluarkan racun sisa metabolisme makanan yaitu ureum, asam urat, kalium, tidak optimal dalam pembentukan sel darah merah serta menjaga stuktur tulang.
Pemahaman tentang diet secara umum bagi penderita penyakit ginjal penting untuk diketahui, tak hanya bagi mereka yang telah menderita gangguan ginjal, namun baik bagi mereka yang bertekad untuk menurunkan resiko terhadap gangguan ginjal. Tujuan diet pada penderita PGK adalah mencukupi kebutuhan zat gizi & membantu mempertahankan dan memperbaiki status gizi mencapai optimal serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Syarat diet pada penderita PGK adalah hindari pemberian protein nabati seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya. Penderita dengan kemampuan makan yang rendah, bila diperlukan, berikan tambahan suplemen vitamin seperti asam folat, vitamin B6, vitamin C, Vitamin D dan vitamin K.
Hindari lemak jenuh dan lemak tinggi garam. Tambahkan asupan lemak tidak jenuh ganda yang baik untuk kesehatan ginjal (misalnya asam lemak omega 3). Minyak tak jenuh tunggal (minyak zaitun atau olive oil) dan minyak tak jenuh ganda (minyak sayur, minyak dari biji-bijian dan minyak ikan yang hidup di laut dalam) adalah minyak yang disarankan. Sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan mayones dan mertega karena kandungan protein dan natriumnya cukup tinggi.
Sementara itu, untuk jenis batu asam urat, hindari bahan makanan yang mengandung purin dan lemak tinggi seperti jerohan, sardin, kerang, makarel, bayam, daun singkong, kangkung, melinjo, serta kacang dan berbagai hasil olahannya. Untuk mengoptimalkan metabolisme penyerapan protein, anda dapat memilih mengkonsumsi suplemen yang dapat membantu penyerapan protein tersebut. Akan lebih baik jika suplemen tersebut mengandung asam lemak tidak jenuh ganda yang bersahabat bagi tubuh anda.
Elemen kunci dari nutrisi adalah protein, kalori, vitamin dan mineral. Penderita akan menjalani program diet untuk memberikan kecukupan jumlah kadar protein, kalori, vitamin dan mineral setiap harinya. Dengan cara tersebut tubuh kita akan tetap terjaga fit dan menjaga fungsi ginjal tidak semakin bertambah buruk. Pada umumnya diet yang diterapkan untuk penderita gagal ginjal stadium awal adalah untuk mengontrol jumlah protein,fosfat, kalsium, kalium, sodium dan cairan yang dikonsumsi. Pada tahap ini penting bagi penderita bahwa dirinya mendapatkan cukup kalori untuk menjaga berat badannya.
Protein dari makanan setelah diserap oleh tubuh, maka limbah dari proses tersebut disebut ureum. Apabila ginjal tidak bekerja sebagaimana mestinya, ginjal tidak dapat membuang ureum tersebut, untuk itulah penderita harus mengurangi asupan protein untuk menghindari penumpukan ureum dalam tubuh. Makanan dan minuman yang berasal dari hewan seperti daging, seafood, telor, susu, keju mengandung protein dalam jumlah yang besar. Sedangkan makanan yang berasal dari tumbuhan seperti roti, cereal, sayur dan buah mengandung protein dalam jumlah yang kecil. Makan protein dalam jumlah besar mengakibatkan sampah urea tertimbun dalam darah yang mengakibatkan rasa mual, muntah, kehilangan nafsu makan dan rasa lemas. Konsumsi protein dalam jumlah terbatas (jumlah sedang sesuai kebutuhan) berdampak memperlambat kerusakan ginjal lebih lanjut.
Penderita gagal ginjal sebaiknya juga mengurangai konsumsi produk susu seperti susu, keju, pudding, yogurt,dan ice cream, kacang kacangan, selai kacang, Minuman seperti bir, cola maupun jenis soft drink lainnya, garam meja, dan makanan dengan tambahan garam seperti snack, makanan jenis fast food. Kentang dan pisang merupakan sumber energi yang cukup baik bagi orang sehat, namun tidak baik bagi penderita gagal ginjal sebab kandungan kaliumnya sangat tinggi. Sehingga bila penderita ingin makan kentang, harus diproses melalui pencucian yang tepat untuk menurunkan kadar kalium. Cara menurunkan kadar kalium dari kentang adalah dengan mengupasnya, memotong-motong bentuk dadu ukuran kecil, merendamnya sekitar 4-6 jam dengan air dalam jumlah sangat banyak. Sebelum dimasak, cuci dulu dengan air mengalir.
Buah yang dikeringkan mengandung kalium yang sangat banyak, seperti kismis, sukade, prune dan korma. Buah segar dan jus juga mengandung banyak kalium, terutama pisang, tomat, jeruk, air kelapa dan belimbing. Sayuran dan buah yang tinggi kadar kaliumnya adalah bayam, daun pepaya, kembang kol, kapri, peterseli, duku dan alpokat. Agar kadar kalium dalam buah dapat dikurangi, sebaiknya buah dimasak seperti dibuat stup, dibuat koktil atau dimasak di microwave hingga airnya sebagian keluar. Agar kalium dari sayur dapat dikurangi, potong-potong sayur sebelum dicuci dan masak dengan menggunakan banyak air.
Konsumsilah sayurnya tanpa mengonsumsi airnya. Pada saat fungsi ginjal terganggu, dimana produksi urin sangat kurang, jumlah cairan yang masuk juga harus dibatasi. Menyiasati rasa haus adalah dengan membekukan air minum. Mengulum es cepat menghilangkan rasa haus dengan menggunakan jumlah air yang sedikit. Menderita PGK tidak berarti penderita tidak boleh menikmati makanan lagi. Pemilihan bahan makanan dan jumlah nutrisi yang tepat dapat memperbaiki kualitas hidup dan dapat mempertahankan fungsi ginjal yang masih ada.

No comments:

Post a Comment