Thursday, October 16, 2014

Transplantasi Ginjal Indonesia


Transplantasi organ tubuh sudah merupakan
prosedur klinis yang diterima diseluruh dunia. Pada
dasarnya Transplantasi organ tubuh adalah gabungan
antara kebutuhan klinis dan kesempatan ilmiah. Dari
tahun ke tahun hasil transplantasi ginjal makin membaik
dalam arti lama hidup pasien makin panjang. Menurut
data dari Transplant Centre Directory sedunia tahun
1992, lama hidup dari pasien Transplantasi Ginjal dapat
mencapai 29,9 tahun.

 

Transplantasi Ginjal mulai dirintis pada akhir tahun 1950-
an dan baru pada akhir 1960-an mulai berhasil dilakukan
pada pasien GGT. Transplantasi Ginjal pertama kali
dilakukan di Indonesia tahun 1977 di RS. Dr. Cipto
Mangunkusumo Jakarta dan sampai dengan Desember
2003 (dalam kurun waktu 28 tahun), transplantasi ginjal di
seluruh Indonesia berjumlah 439 kasus, sedangkan bila
dibandingkan dengan keadaan di Amerika Serikat setiap
tahunnya dilakukan lebih dari 4800 kali dan di Eropa lebih
dari 3800 kali Transplantasi Ginjal.
Mentransplantasikan satu ginjal normal ketubuh pasien
GGT berarti pasien hidup dengan tiga ginjal sedangkan
donor hidup dengan satu ginjal. Ginjal yang normal ini akan
membantu mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh yang
bertumpuk di dalam badan pasien. Sisa-sisa metabolisme
ini bersifat sebagai racun pada tubuh yang dapat
menyebabkan kematian.
Di Eropa dan Amerika Serikat umumnya pasien muda
lebih suka memilih Transplantasi Ginjal sedangkan pasien
lanjut usia lebih senang dengan cara Dialisis.
Transplantasi yang berhasil pada pasien GGT akan
membebaskan pasien dari ketergantungan dialisis jangka
panjang dan dapat menikmati hidup yang layak yaitu bebas
makan dan minum disamping perasaan sehat sebagai orang
normal. Beberapa hal yang diperlukan pada Transplantasi
Ginjal ialah:
1. Donor Ginjal
2. Imunologi Transplantasi
3. Resipien
4. Operasi Transplantasi

Donor
Di Indonesia donor ginjal merupakan masalah yang
rumit baik donor hidup maupun donor mayat (cadaver).
Donor hidup dari anggota keluarga ataupun orang lain
sukar didapat, karena ada anggapan di masyarakat
bahwa umur donor akan menjadi pendek bila tinggal
satu ginjal. Sebaliknya donor dari mayat sangat sukar
Suplement
50 Suplement Vol 26 No.3 Juli-September 2005
didapat sekalipun telah disetujui oleh kalangan agama,
pemerintah dan persatuan-persatuan profesi seperti
yang tercantum didalam Kesepakatan Kemayoran tgl. 2
Mei 1996 pada butir 2 yang menyatakan bahwa:
Transplantasi organ tubuh khususnya ginjal diterima
oleh seluruh Agama yang diakui di Indonesia.
Ternyata dalam kenyataannya baik donor hidup maupun
donor mayat tidak mudah didapat seperti yang diharapkan.
Akibat dari keadaan tersebut maka pasien GGT yang
berniat untuk Transplantasi Ginjal harus keluar negeri (RRC)
dengan resiko pengeluaran dana yang sangat besar.
Sebagian besar negara-negara Timur memilih mengambil
ginjal dari donor hidup sedangkan Amerika Serikat dan
Eropa umumnya mengambil ginjal dari donor mayat.
Persyaratan untuk menjadi donor hidup ialah:
  • Tanpa paksaan
  • Dalam keadaan sehat
  • Kedua ginjal normal
  • Golongan darah A, B, O sama dengan pasien
  • Test darah silang negatif
  • Indentifikasi Human Leucocyte Antigen (HLA) kelas satu
  • dan dua.
  • Sedangkan persyaratan donor mayat ialah:
  • Izin tertulis dari donor sendiri atau keluarga
  • Usia antara 10-60 tahun
  • Tidak menderita penyakit infeksi atau keganasan
  • Kedua ginjal berfungsi baik
  • Mati barang otak.
Kepastian mati barang otak sebaiknya ditentukan oleh
dokter lain untuk menghindari hal-hal yang tidak diingini.
II. Imunologi Transplantasi
Golongan darah A, B, dan O yang sama merupakan
syarat utama untuk menghindari reaksi penolakan hiperakut
yang pada umumnya berakhir dengan kematian. Human
Leucocyte Antigen yang sudah dikenal saat ini ada empat
golongan yaitu:
- HLA – A
- HLA – B
- HLA – C
- HLA – D/DR.
Human Leucocyte Antigen A, HLA – B dan HLA – C
disebut HLA kelas satu sedangkan HLA – D/DR disebut
antigen kelas dua. Ginjal dari saudara kandung (seayah
dan seibu) akan didapatkan kemungkinan 25% haplotype
yang identik, 50% mempunyai satu haplotype yang sama
dan 25% tidak memiliki haplotype yang sama.
Kesamaan haplotype-haplotype pasien GGT dengan
donornya akan mempengaruhi hasil transplantasi. Haplotype
yang mendekati indentik akan memberikan hasil yang lebih
baik karena kurangnya reaksi penolakan. Haplotype antara
pasien dengan donor yang tidak identik akan memberikan hasil
transplantasi yang buruk karena terjadi reaksi penolakan dari
pasien terhadap ginjal donor. Reaksi penolakan terhadap ginjal
donor dapat bersifat hiperakut, “accelerated”, akut dan
kronik tergantung dari kecocokan antara HLA dengan donor.
Makin cepat terjadi reaksi makin jelek prognosis dan
umumnya berakhir dengan kematian.
III. Resipien
Pasien GGT yang merencanakan Transplantasi Ginjal
harus terlebih dahulu menjalani HD secara teratur dan efektif
untuk membuang semua sisa-sisa metabolisme dan
mempersiapkan diri untuk menghadapi operasi besar.
Penyakit-penyakit lain yang diderita harus diobati terlebih
dahulu untuk menghindari kemudian terjadinya komplikasi
selama atau sesudah operasi. Resipien yang potensial
untuk Transplantasi Ginjal ialah:
- Umur antara 35-60 tahun
- Tidak menderita penyakit-penyakit berat
- Pasien tidak menjalani dialisis peritoneal
- Saluran kemih bagian bawah normal.
IV. Operasi Transplantasi
Setelah ada kecocokan HLA yang identik antara donor
dengan pasien, maka operasi transplantasi sudah dapat
dilakukan oleh dokter Spesialis Bedah Urologi dengan cara
mencangkokkan ginjal donor ke tubuh pasien dengan
demikian maka pasian akan hidup dengan tiga ginjal
sedangkan donor hidup dengan satu ginjal.
Hasil Transplantasi
Hasil Transplantasi Ginjal pada dasawarsa terakhir
menunjukkan kenaikan angka survival yang baik pada
pasien, hal ini disebabkan karena kemampuan yang lebih
baik berkat bertambahnya pengalaman dalam hal:
mengatasi reaksi penolakan, mencegah dan mengobati
infeksi, pengalaman dalam hal pemakaian obat-obat anti
rejeksi yang mutakhir serta cara memilih pasien dengan
resiko yang rendah.
Penutup
Transplantasi Ginjal di Indonesia saat ini telah banyak
mencapai kemajuan dan diharapkan dimasa depan akan
lebih maju lagi bila untuk mendapatkan donor ginjal baik
dari donor hidup maupun donor mayat tidak sesulit
sekarang. Mudah mendapat donor ginjal sangat besar
artinya bagi pasien GGT yang merencanakan Transplantasi
Ginjal karena tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar
serta dapat memperpanjang umur dan memperbaiki kualitas
hidup pasien GGT yang menjalani Transplantasi Ginjal.

Sumber :  http://transplantasi-ginjal.blogspot.com/2009/09/transplantasi-ginjal-di-indonesia.html

5 comments:

  1. Saya bersedia mendonorkan hati dan ginjal saya bila diperlukan. Gol. darah saya A+, domisili bogor.. Kalau dibutuhkan silakan kirim email ke ayh.faiz@gmail.com. Maaf saya terpaksa pakai email anonim karena tidak ingin nama saya diketahui publik

    ReplyDelete
  2. Saya mau donor ginjal,golong darah o,umur 29,domisili padang,tlp 082284358196

    ReplyDelete
  3. Saya mau donor ginjal,golong darah o,umur 29,domisili padang,tlp 082284358196

    ReplyDelete
  4. saya ingin menjaul ginjal saya. Golongan darah 0, tidak narkoba, ni nomor telp saya 085359630550, saya bersedia di medical ceck-up, saat ini saya tinggal dimeda
    \

    ReplyDelete
  5. Saya pria usia 45 tahun domisili Surabaya berkeluarga dengan 4 anak bersedia mendonorkan satu ginjal,bagi yang membutuhkan dan serius silahkan hubungi saya langsung : 081332027041 terimakasih

    ReplyDelete