- Jika tekanan darah Anda sangat tinggi (160/100 mmHg atau lebih), harus dilakukan perawatan secepatnya.
- Jika tekanan darah Anda mencapai 140/90 mmHg atau lebih dan Anda dinilai memiliki risiko penyakit kardiovaskular pada jangka waktu 10 tahun, Anda perlu mengonsumi obat-obatan serta mengubah gaya hidup agar lebih sehat.
- Jika tekanan darah Anda sedikit lebih tinggi dari 130/80 mmHg dan memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang rendah, Anda bisa menurunkan tekanan darah cukup dengan mengubah gaya hidup Anda.
- Mengonsumsi makanan sehat, rendah lemak, dan seimbang. Misalnya, nasi merah, buah, serta sayur.
- Mengurangi konsumsi garam hingga kurang dari satu sendok teh per hari.
- Aktif berolahraga. Aktif secara fisik adalah hal paling penting yang bisa Anda lakukan untuk mencegah atau mengendalikan hipertensi.
- Menurunkan berat badan.
- Berhenti merokok. Merokok akan meningkatkan peluang Anda menderita penyakit jantung dan paru-paru secara drastis.
- Menghindari atau mengurangi konsumsi minuman keras.
- Mengurangi konsumsi minuman kaya kafein, seperti kopi, teh, atau cola.
- Melakukan terapi relaksasi, misalnya yoga atau meditasi untuk mengendalikan stres.
Penggunaan Obat-obatan
Dalam beberapa kasus hipertensi, pasien kadang perlu mengonsumsi obat-obatan seumur hidup. Namun, jika tekanan darah telah terkendali dalam bertahun-tahun, Anda mungkin boleh menghentikan pengobatan.Ada juga sebagian penderita yang harus mengonsumsi lebih dari satu jenis obat. Kombinasi ini biasanya diperlukan untuk mengatasi hipertensi yang lebih sulit dikendalikan. Beberapa jenis obat yang umumnya diberikan adalah:
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
Dengan membuat dinding pembuluh darah lebih rileks, obat-obatan ACE inhibitor – penghambat enzim pengubah angiotensin – akan menurunkan tekanan darah.
Efek
samping obat ini adalah batuk kering berkelanjutan. Jika efek samping
ini sangat mengganggu, ada obat lain dengan fungsi sama seperti Antagonis reseptor angiotensin-2 yang kemungkinan akan disarankan. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun selama mengonsumsi ACE inhibitor.
Calcium channel blockers
Agar kalsium tidak memasuki sel-sel otot jantung dan pembuluh darah, obat-obatan calcium channel blockers (penghambat kanal kalsium) bisa digunakan. Obat ini akan mengendurkan arteri dan menurunkan tekanan darah. Risiko efek samping calcium channel Blockers akan meningkat jika Anda minum jus grapefruit selagi mengonsumsi obat ini.
Diuretik
Diuretik juga dikenal sebagai “pil air” yang berfungsi untuk membuang sisa air dan garam dari dalam tubuh melalui urine.
Beta-blockers
Jantung akan berdetak lebih lambat dan dengan tenaga lebih sedikit jika Anda mengonsumsi obat-obatan jenis beta-blockers (penghambat beta) sehingga akan mengurangi tingkat tekanan darah.
Senantiasa bicarakan dengan dokter Anda sebelum berhenti mengonsumsi beta-blockers.
Efek samping yang berbahaya bisa muncul jika konsumsi dihentikan secara
tiba-tiba. Contoh efek sampingnya adalah peningkatan tekanan darah atau
serangan angina (angin duduk).
Alpha-blockers
Alpha-blockers
(penghambat alfa) digunakan untuk melemaskan pembuluh darah sehingga
darah mengalir lebih mudah dalam pembuluh darah. Efek samping yang
umumnya muncul meliputi pingsan saat penggunaan pertama, sakit kepala, pusing-pusing, kelelahan, serta pergelangan kaki membengkak.
Sekarang beta-blockers
dan alpha-blockers dianggap kurang efektif dibandingkan obat lain untuk
menangani hipertensi. Obat jenis ini hanya dipakai apabila metode
pengobatan lain tidak menunjukkan dampak positif.Source : www.alodokter.com
No comments:
Post a Comment