Protein berpengaruh
penting pada perjalanan penyakit ginjal kronik.Asupan yang tinggi
mempercepat penderita menjalani terapi pengganti ginjal, untuk
memperlambat pemburukan fungsi ginjal sekaligus menunda dialisa.
Menurut Prof. Joel D. Kopple, dari Harbor-ULCA Medical
center,california, Amerika srikat, rendah protein dan asupan energy
merupakan penyebab PEW “banyak manfaat diet redah protein antara
lain menurunkan regenerasi produk metabolik protein dan asam amino,
seperti nitrogen, yang bersifat toksik bagi ginjal” kata prof.
Joell pada international ketoanalogue symposium ke 9, di hotel Grand
Hyatt jakarta, 21-22 juni 2013. Menurut berbagai penelitian, dengan diet
rendah protein terrapi pengganti, ginjal dapat di tunda.
Ada 3 meta annalisa menggunakan onset end stage renal disease (ESRD)
sebagai Outcome utama. Semua melaporkan penurunan signifikan risiko
relatif untuk terjadinya ESRD, pada pasien CKD yang menjalani diet
rendah protein. Meta analisa lain yang menggunakan kecepatan penurunan
GFR sebagai outcome kunci menunjukan, diet rendah protein dapat
memperlambat progresi CKD.
Dari hasil analisa ulang terhadap penelitian Modification of diet in
renal Disease Study terlihat, pasien yang diberi diet 0,58 gram
protein/kg berat badan/hari dengan asupan posfor yang lebih rendah,
mengalami fungsi ginjal yang lebih lamban setelah 4 bulan pertama,
dibandingkan mereka yang diet 1,3gram protein/kg berat badan/hari.
Kekhawatiran dalam melakukan diet rendah protein pada pasien CKD
adalah PROTEIN-ENERGY WASTING, yang dapat meningkatkan risiko moralitas.
Hal ini terutama pada diet sangat rendah protein (0,3/0,4-0,6 gram
protein/kg berat badan/hari). “kombinasi diet( sangat ) rendah protein
ditambah suplementasi terrapi ketoacid, dianggap pendekatan terapeutik
yang benar dan aman untuk pasien CKD,”kata dr. Wang.
Pnelitian oleh Dr.LH Suratkal dari india memperlihatkan, diet rendah
protein ditambah ketoacid lebih baik dari diet rendah protein saja dalam
menghambat progresi CKD menjadi ESRD
Efek Ketoacid dan diet rendah protein dalam memperbaiki asidosis
metabolik dan menurunkan kadar urea pada pasien CKD, memperbaiki
resistensi insulin. Pemberian ketoacid dan diet rendah protein juga
daapat memperbaiki mediator inflamasi dan parameter stress oksidatif,
serta memperbaiki resistensi insullin.
DENGAN begitu, pemberian ketoacid yang disertai diet
rendah protein memiliki manfaat yang besar pada pasien dengan penyakit
ginjal kronik.
Sumber : Ethical Digest. and www.ikcc.or.id
No comments:
Post a Comment