Friday, August 9, 2013

Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Hidup Lebih Lama dari Prognosis Medis

Penyakit gagal ginjal kronik adalah salah satu penyakit yang menakutkan dan mematikan. Penyakit ini tidak menular tetapi dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Dapat terjadi pada anak-anak, orang dewasa, dan usia lanjut. Untuk mempertahankan hidup dan mengatasi penyakit gagal ginjal kronik ini hanya dua hal yang dapat dilakukan. Pertama, dengan melakukan cangkok ginjal, dengan biaya yang sangat mahal dan sangat sulit juga prosesnya. Kedua, dengan melakukan terapi melalui hemodialisa (cuci darah). Penyakit gagal ginjal kronik digolongkan pada penyakit terminal. Penyakit terminal adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan akan meninggal dunia. Ini berarti bahwa penyakit terminal adalah penyakit yang membawa penderita ke ajalnya. Menurut ilmu medis bahwa orang yang menderita gagal ginjal terminal apabila kondisi penyakitnya tidak mengalami perubahan dan tidak ada obat dan sarana penyembuhan lain yang dapat diupayakan, maka penderita tersebut diperkirakan 12 (dua belas) bulan ke depan sejak divonis gagal ginjal kronik akan meninggal dunia. Namun dalam kenyataannya di lapangan masih banyak ditemukan pasien gagal ginjal kronik yang hidup lebih lama dari prognosis medis. Hal ini menjelaskan bahwa masalah kematian bukanlah urusan manusia tetapi mutlak urusan Tuhan. Manusia dan medis tidak mempunyai wewenang untuk menentukan kematian manusia. Survey membuktikan bahwa banyak juga yang sehat yang tidak mengalami gagal ginjal kronik mati secara mendadak. Walaupun mereka telah menderita gagal ginjal kronik itu bukan berarti mereka tidak mempunyai arti dan makna bahkan menemukan makna dalam hidup ini. Penyakit yang mereka derita bukan menjadi penghalang untuk menemukan makna hidup. Mengapa? Karena penemuan makna hidup dapat ditemukan setiap manusia. Penemuan makna hidup bukan hanya milik orang yang sehat, kaya, mempunyai jabatan, dan lain-lain. Makna hidup dapat ditemukan siapa saja, baik orang sehat juga yang sakit seperti pasien gagal ginjal kronik. Penemuan makna hidup dapat ditemukan dalam situasi apa saja baik dalam situasi senang dan susah, bahagia atau menderita. Frankl sebagai pencetus Logoterapi mengatakan bahwa makna hidup dapat ditemukan oleh siapa saja dan dalam keadaan bahagia atau menderita, sehat atau sakit. Teori Frankl dengan Logoterapinya terbukti benar dan pantas didengarkan karena telah terbukti dalam “Laboratorium Hidup”. Hal ini dibuktikan juga oleh pasien gagal ginjal kronik, bahwa walau mereka telah menderita gagal ginjal kronik dan menjalani hemodalisa semur hidup tanpa batas yang ditentukan, ternyata mereka juga menemukan makna hidup. Hal ini menjelaskan bahwa teori Logoterapi Frankl dapat diterima, benar, diterapkan dan berlaku secara universal baik di dunia Barat maupun Timur. Dalam penemuan makna hidup pasien gagal ginjal kronik dipengaruhi oleh faktor keluarga, spiritualitas, motivasi diri (semangat untuk hidup). Namun faktor dominan yang memengaruhi penemuan makna hidup pasien gagal ginjal kronik adalah faktor sosial (keluarga, suami, isteri, anak, saudara, kumpulan semarga, warga jemaat), karena orang/masyarakat Timur adalah communal life (hidup dalam kebersamaan) dan interdependence personality (saling ketergantungan). Kenyamanan hidup seseorang ditentukan juga dalam kebersamaan. Kemudian faktor spiritualitas dan motivasi diri (semangat untuk hidup). Ketiga hal ini saling kait mengkait dan tidak dapat dipisahkan walau dapat dibedakan. Maka sumbangan teori kontekstual lokal dalam penelitian ini adalah pentingnya peranan sosial (keluarga) dalam penemuan makna hidup pasien gagal ginjal kronik yang hidup lebih lama dari prognosis medis. Sumber : Abstrak dari penelitian Hotmaida Damanik, Renni - UK Satyawacana

1 comment:

  1. Saya pria usia 45 tahun domisili Surabaya berkeluarga dengan 4 anak bersedia mendonorkan satu ginjal,bagi yang membutuhkan dan serius silahkan hubungi saya langsung : 081332027041 terimakasih

    ReplyDelete