Saturday, March 20, 2010

Sering Kencing, Ginjal pun Jadi Bersih

SELAMA ini berkembang satu pemahaman tentang perlunya minum air minimal delapan gelas per hari. Jika dirata-ratakan volume gelas adalah 250 ml, berarti dalam satu hari kita dianjurkan minum sebanyak 2 liter air. Alasan perlunya minum air sebanyak delapan gelas per hari didasarkan pada asumsi air itu diperlukan untuk mencuci ginjal, salah satu organ penting dalam tubuh kita. Makin banyak minum air berarti ginjal sering dicuci. Karena sering dicuci, ginjal jadi sehat dan bisa berfungsi dengan baik.

Memiliki ginjal yang sehat dan berfungsi baik, jelas menjadi idaman semua orang. Ginjal merupakan organ yang berfungsi membersihkan darah dari berbagai zat hasil metabolisme tubuh termasuk zat racun dalam bentuk air seni (urine) yang harus dibuang. Manakala ginjal gagal menjalankan fungsinya atau sering disebut dengan "gagal ginjal", orang yang menderitanya hanya akan menghadapi dua pilihan jika ingin tetap hidup normal; menjalani hemodialisis (cuci darah) secara intensif atau mengganti ginjalnya dengan ginjal donor yang sehat lewat proses pencangkokan.

Saking takutnya menderita penyakit ginjal, apalagi gagal ginjal, sebagian masyarakat "menelan" anjuran minum air delapan gelas per hari atau bahkan lebih. Bahkan, ada sebagian yang minum air mineral dengan harga relatif mahal. Pertanyaannya, apakah betul untuk menjadikan ginjal kita sehat kita diwajibkan minum air sebanyak minimal delapan gelas per hari? Apakah ini memang anjuran medis yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah ataukah sekadar mitos tak mendasar dan lebih didasarkan pada kepentingan bisnis dari para produsen air mineral agar produknya laku dijual?
Beberapa waktu lalu sejumlah peneliti mengeluarkan suatu pernyataan cukup mengejutkan karena isi pernyataan tersebut berlawanan dengan anjuran seputar perlunya minum air sebanyak delapan gelas per hari. "Itu hanya mitos. Belum ada bukti ilmiah minum air delapan gelas per hari merupakan anjuran tepat. Itu akal-akalan produsen air mineral mendongkrak barang dagangannya," kata Dr. Heinz Valtin, ahli ginjal dari Darmouth Medical School New Hampshire.

Valtin menjelaskan, pernyataannya tersebut didasarkan hasil penelitiannya yang dilakukan selama 10 bulan. Setelah melewati serangkaian penelitian yang disebutnya sangat hati-hati, Valtin menemukan, tak ada bukti ilmiah yang mendukung anjuran kita perlu minum sebanyak delapan gelas per hari.

Bersama sejumlah koleganya Valtin memang sempat menjadi perhatian utama dunia, apalagi selama ini media massa, baik koran maupun majalah selalu menulis tentang anjuran minum air sebanyak delapan gelas per hari. "Saya sudah bicara dengan kolega saya dan bertanya pada mereka, apakah ada bukti untuk itu. Sayang, jawaban terhadap pertanyaan itu hanyalah mitos," kata Valtin.

Sepertinya pernyataan Valtin agak bertolak belakang dengan tulisannya di American Journal of Phsycology, The Food and Nutrition Board of National Research Council. Dalam tulisan tersebut Valtin merekomendasikan orang untuk minum sedikitnya satu mili meter air untuk setiap kalori yang dimakan. Dengan asumsi kebutuhan kalori seorang pria Indonesia rata-rata 2.500 kalori, seharusnya ia minum air minimal 2.500 ml per hari atau lebih dari delapan gelas air. Betulkah ada kontradiksi?

Sebenarnya tidak. Dalam tulisannya, Valtin menyebut cairan sebanyak satu mili meter air untuk setiap kalori yang dikonsumsi sudah termasuk dalam makanan. "Saya sudah melakukan 43 penelitian mengenai sistem osmoregulatory. Sistem itu sangat persis dan cepat saya temukan bahwa sukar untuk percaya setelah evolusi, manusia jadi kekurangan cairan tubuh," ujar Valtin.

Menurutnya, jika seseorang memiliki sedikit cairan dalam tubuh, tubuhnya akan mengompensasi dengan membawa kembali air tersebut keluar dari ginjal dan menambah kekurangan cairan melalui kulit. Rasa haus sudah terasa sebelum terjadi dehidrasi. Proses tersebut berlangsung sangat cepat dan akurat hanya dalam hitungan menit.

Persoalannya, terletak pada kesalahan informasi. Selama ini memang banyak anjuran minum air sebanyak delapan gelas per hari, padahal sebenarnya tidak perlu. Orang yang memiliki batu ginjal, lanjut Valtin, mungkin memerlukan banyak minum. Akan tetapi, orang yang normal boleh minum saat haus saja termasuk di dalamnya minum kopi, teh, bahkan bir.

Atas penjelasan tersebut, Valtin berharap orang akan merasa lega tanpa harus merasa bersalah karena kurang minum. Apalagi harus repot-repot membeli minuman dalam kemasan yang harganya mahal. Bahkan, ada kemungkinan orang yang banyak minum air yang sudah terkontaminasi atau terpolusi akan lebih menderita karena mendapat kiriman penyakit. Akibatnya, akan terjadi urinisasi atau kelebihan cairan yang beracun.

Senada dengan Valtin, spesialis ginjal yang juga Kepala Bagian Penyakit Dalam RS Dr. Hasan Sadikin Bandung, Dr. Rully A.M Roesli, Sp.P.D., K.G.H., menyebut bahwa masih banyak pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang keliru, bahkan terjebak ke dalam mitos tentang suatu jenis penyakit. Salah satunya adalah pemahaman mengenai perlunya setiap orang minum air minimal delapan gelas per hari karena dianggap akan menyehatkan ginjal.

"Itu sama saja kelirunya dengan pendapat yang menyatakan jika kita flu jangan minum es atau orang yang punya penyakit hipertensi pasti suka marah-marah. Belum tentu banyak minum air menjadikan ginjal kita sehat. Malah kalau tidak hati-hati, banyak minum justru akan sangat membahayakan ginjal," kata Rully.
Menurut Rully, jumlah cairan dalam tubuh memang harus tersedia memadai. Standar kebutuhan air pada manusia biasanya mengikuti rumus 30 cc per kilo gram berat badan per hari. Artinya, jika seseorang dengan berat badan 60 kg, maka kebutuhan air tiap harinya sebanyak 1.800 cc atau 1,8 liter. Untuk memenuhi kebutuhan air sebanyak itu, tidak harus selalu berasal dari air yang diminum langsung, melainkan bisa dipenuhi dari sejumlah sumber makanan yang mengandung air.

Berkaitan dengan kesehatan ginjal, Rully menyatakan, minum air dengan jumlah banyak bisa menjadi salah satu cara agar ginjal sehat. Minum air, menjadikan orang sering dilanda "kebelet pipis" alias ingin buang air kecil. Sering buang air kecil menyebabkan banyak kotoran dan racun yang dibuang dari ginjal. Namun, minum banyak air dengan tidak didasari pengetahuan memadai, justru membahayakan ginjal terutama jika antara jumlah asupan air ke dalam tubuh dan yang dikeluarkan dalam bentuk urine, tidak seimbang. Jika setiap hari minum banyak air, tapi sisanya tidak dibuang atau jumlah yang dibuangnya lebih sedikit dari yang masuk, itu justru yang berbahaya bagi ginjal.

"Jadi, yang benar itu bukan perlunya kita minum banyak air setiap hari sehingga ginjal jadi sehat. Namun, ginjal kita akan sehat jika sering-sering buang air kecil alias kencing. Makanya, kalau kita ingin kencing, jangan sekali-kali menahannya karena akan mengganggu kesehatan ginjal," ujar Rully sambil menyebut bahwa soal kebutuhan air, tubuh kita sudah "diformat" sedemikian rupa. Ketika mengalami kekurangan cairan, secara otomatis tubuh memberi respon dalam bentuk perasaan haus ingin minum. Kalau begitu, banyak-banyaklah kencing biar ginjal pun jadi "cling" (bersih). Semoga. Muhtar/"PR" ***

Sumber: Pikiran Rakyat

Asam Urat dan Pengaruhnya terhadap Ginjal

Asam urat adalah asam hasil metabolisme protein berupa asam-asam inti yang terdapat dalam inti sel.

Setelah mengalami berbagai miam proses biokimia akan menjadi oksida purin. Purin sendiri merupakan salah satu turunan asam ammo. Oksidasi purin ini di metabolisme lagi oleh suatu enzim dan menghaSilkan produk akhir yaitu asam urat. Jadi asam Urat adalah hasil akhir dari metabolisme tubuh dari bahan purin.

Asam urat menjadi masalah bila ekresi atau proses pembuangan tidak terjadi dengan baik. Hal ini terjadi karena ginjal mengalami gangguan fungsi. Ginjal tidak rusak tapi kemampuannya membuang asam urat kurang. Hal ini biasanya karena faktor keturunan. Oleh sebab itu bila ada gangguan fungsi ginjal, kadar asam urat dalam darah akan meningkat atau disebuit sebagai hiperurisemia.

Selain dibuang lewat ginjal (70%) dalam bentuk urin, asam urat yang berasal dari makanan dan metabolisme tubuh ini dikeluarkan juga melalui usus yaitu 30%. Kadar asam urat darah yang dianggap normal rata-rata 5-7 mg% (6,5 mg% batas tinggi pria dan 5,5 mg% pada wanita). Sekitar 50% asam urat dalam tubuh berasal dari asupan makanan. peningkatan kadar asam urat dalam darah ini bisa juga terjadi karena asupan makanan yang mengandung purin yang berlebihan. Bahan makanan yang mengandung purin yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah antara lain daging, hati, ikan, sayuran, seperti kangkung, kacang-kacangan serta minuman seperi kopi dan alcohol.

Berikut beberapa jenis makanan yang menganduing kadar purin tinggi :

- ikan teri asin/tawar

- ikan sarden atau makanan yang diawetkan

- ginjal dan otak sapi

- daging, jeroan (usus,ampela,ati dll)

- tiram/jenis kerang-kerangan

- daging dengan kadar lemak tinggi seperti puyuh

- produk olahan susu seperti mayonnaise

Asam urat sangat mudah mengkristal/menumpuk bila purin tidak di metabolisme secara sempurna.

Kristalisasi asar urat sering terjadi pada persendian itulah yang menyebabkan munculnya penyakit rematik gout/pirai atau encok.Timbunan atau kristal ini akan menimbulkan reaksi radang bila tercetus oleh trauma seperti benturan, stress dan suhu dingin. Kadar asam urat darah yang dianggap normal rata-rata antara 5-7 mg%(605 mg%batas tinggi pria dan 5.5 mg% pada wanita).

Pengkristalan biasanya terjadi jika kadar asam urat darah sudah mencaopai 9-10 mg%. Pada sebagian penderita kadar asam urat yang berlebihan dapat tertimbun dalam jaringan ginjal dan mombentuk batu ginjal kadang-kadang juga di temukan batu dalam kandung kemih.Hal ini akan mengganggu fungsi ginjal dan kadang kadang timbul nyeri hebat pada daerah pinggang.

Arthritis gout ini di sebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat darah yang telah berlangsung bertahun-tahun. Jika kadar asam urat terus menerus tingg, bisa mengakibatkan reumatik gout kronis dimana serangan akan terus menerus terjadi dan tidak ada lagi masa bebas serangan. Reumatik gout akut juga bisa terjadi karena fluktuasi atau naik turunnya kadar asam urat darah secara tiba-tiba. Dan ini pulalah yang bisa menyebabkan lambatnya proses penyembuhan.


Scara garis besar dapat dikatakan bahwa ada dua kondisi dimana artritis gout muncul :

- Kondisi organ normal namun produksi asam urat berlebih

- Produksi asam urat normal namun ada gangguan organ dalam seperti ginjal Gejala dan tanda-tanda radang sendi karena asam urat (Artitis Gout) Pada umumnya lokasi munculnya serangan rasa nyeri, bengkak, merah, panas bila di raba dan terganggunya fungsi sendi hanya pada satu tempat yakni pada
pangkal ibu jari kaki (70-80 persen).

Meskipun demikian serangan ini bisa juga terjadi pada persendian lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, tangan atau jari tangan. Selain pada sendi serangan bisa juga terjadi pada jaringan dalam yakni ginjal yang kemudian menyebabkan munculnya penyakit kencing batu. Pada tahap yang lebih parah (timbunan kristal urat atau thopi semakin banyak) selain menyebabkan hancurnya struktur sendi juga bisa merusak struktur jaringan bawah kulit.

Thopi tampak seperti benjolan kecil berwarna pucat yang muncul pada daun telinga, bagian punggung lengan, bagian samping mangkok sendi lutut dan pada tendon Archilles. Bila kadar asam urat darah tidak terkontrol, thopi bisa makin membesar dan menyebabkan kerusakan sendi dan koreng.

Koreng yang muncul bisa mengeluarkan cairan kental seperti kapur yang mengandung kristal monosidium urat monohidrat (MSU). Umumnya thopi muncul pada tahap kronik yakni bila penderita telah menderita rematik gout lebih dari sepuluh tahun dan tidak mendapat pengobatan yang baik sehingga kadar asam urat darahnya sering dalam kondisi tinggi.

Tahapan Artitis Gout/Rematik/Encok

1. Tahap Asimtomatik
Kadar asam urat darah meningkat tapi tidak menimbulkan gejala.
Selanjutnya encok menyebabkan tekanan darah tinggi atau sakit punggung sakit berat.

2. Tahap Akut
Serangan akut pertama datang tiba-tiba dan cepat memuncak.
Umumnya serangan pertama kali terjadi pada tengah malam atau menjelang pagi. Serangan itu berupa rasa nyeri yang hebat pada pangkal ibu jari kaki.
Rasa nyeri ini timbul secara mendadak dan didahului oleh keluhan lain.
Rasa nyeri ini begitu hebat sehingga bila bagian yang sakit bila tersentuh bahkan selimut yang lebmbut pun akan terasa sakit.
Rasa nyeri tersebut mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan perlahan-lahan akan sembuh spontan dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu dua minggu.

3. Tahap Interkritikal
Penderita dapat kembali bergerak normal serta melakukan berbagai aktivitas
seperti olahraga tanopa rasa sakit sama sekali.
Kalau rasa nyeri pada serangan pertama itu hilang bukan bererti penyakit itu sembuh total, biasanya beberapa tahun kemudian akan ada serangan kedua.

4. Tahap Kronik
Terjadi bila penyakit diabaiakan sehingga menjadi akut.
Faktor Resiko Pria mempunyai resiko tinggi terkena penyakit ini, sekitar 90% penderita penyakit ini adalah kaum pria.
tapi tidak semua orang dengan asam urat tinggi akan mengalami arthritis gout karena tidak semua rematik disertai dengan asam urat tinggi.

Orang yang potensial menderita penyakit ini adalah mereka yang termasuk :
- peminum alcohol, alkohol meningkatkan kadar asam urat dalam darah
- mempunyai riwayat keluarga berpenyakit rematik gout
- berat badan berlebih
- kurang minum air putih
- memiliki gangguan ginjal dan tekanan darah tinggi pencegahan dan pengobatan agar tidak timbul rematik penting untuk dilakukan sejak muda.

Olahraga rutin seperti renang, naik sepeda karena olahraga ini merupakan olahraga terbaik karena dapat menggerakkan semua sendi, senam aerobik teratur yang tidak terlalu memben=bani badan sebaiknya dilakukan.

Untuk rematik karena asam urat menjaga kaar asam urat adalah penting. Kadar asam urat harus dijaga agar tetap stabil yaitu 5 mg% untuk mencegah terjadi komplikasi berat akibat asam urat. Konsumsi protein yang aman 50-60 gram perhari oleh karena itu hindari makanan yang mengadung purin tinggi.

1. Hati, ginjal, jantung, limpa, paru-paru, otak, sarden, kaldu daging, roti 150-180 mg purin –> tidak boleh disantap

2. Daging, ikan, kerang, kacang-kcangan, buncis, kembang kol, bayam, jamur 50-150 mg –>harus dibatasi

3. sayuran, buah-buahan, susu, keju, telur dan serealea 0-15 mg purin —> sangat disarankan


Sumber : Ditulis dalam Kesehatan www. aliefnews.wordpress.com