Saturday, September 5, 2009

Diet Rendah Protein untuk Pasien Dialisis dan Gagal Ginjal

Selain faktor keturunan, diabetes, hipertensi, infeksi, batu ginjal, gaya hidup dan pola makan juga sangat berpengaruh kejadian penyakit ginjal kronik yang berakibat pada gagal ginjal. Agar kondisi ginjal tidak semakin parah, perlu dilakukan diet khusus bagi pederita penyakit ginjal kronik.

Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Failure) adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang menahun disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Gejalanya biasanya ditandai dengan menurunnya nafsu makan, mual, pusing, muntah, rasa lelah, sesak nafas, edema pada tangan dan kaki serta uremia. Apabila Tes Kliren Kreatinin (TKK) <> 5,5 mEq), oliguria atau anuria. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran melalui keringat dan pernafasan (± 500 ml)
Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C dan vitamin D.

Diet Sesuai Berat Badan
Kebutuhan nutrisi tubuh sangat dipengaruhi dengan berat badan, karenanya diet diberikan disesuaikan dengan berat badan pasien. Berdasarkan Penuntun Diet yang disarankan oleh Instalasi Gizi Perjan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), jenis diet digolongkan menjadi tiga, yaitu diet rendah protein I: Asupan protein 30 g dan diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg. Diet protein rendah II, asupan protein 35 g diberikan pasien dengan berat badan 60 kg. Diet protein rendah III, diberikan kepada pasien dengan berat badan 65 kg. Makanan diberikan dalam bentuk makanan cair atau lunak untuk meringankan organ pencernaan. Budi Sutomo

Contoh Bahan Makanan Satu Hari

Diet 30 g Protein

Beras 100 g
Telur ayam 50 g
daging 50 g
Sayuran 100 g
Papaya 200 g
Minyak 35 g
Gula pasir 60 g
Susu bubuk 10 g
Kue rendah protein seperti kue lapis, kue talam 150 g
Madu 20 g
Agar-agar 1 porsi

Diet 35 g Protein

Beras 150 g
Telur ayam 50 g
Daging 50 g
Sayuran 150 g
Papaya 200 g
Minyak 40 g
Gula pasir 80 g
Susu bubuk 15 g
Kue rendah protein 150 g
Madu 20 g
Agar-agar 1 porsi

Diet 40 g Protein

Beras 150 g
Telur ayam 50 g
Daging 75 g
Sayuran 150 g
Papaya 200 g
Minyak 40 g
Gula pasir 100 g
Susu bubuk 20 g
Kue kue rendah protein 150 g
Madu 30 g
Agar-agar 1 porsi

Sumber: Penuntun Diet. Gramedia 2006

Dianjurkan
Nasi, bihun, jagung, kentang, makaroni, mi, tepung-tepungan, singkong, ubi, selai, madu, telur, daging ayam, daging, ikan, susu, minyak jagung, minyak sawit, semua sayuran dan buah kecuali yan mengandung kalium tinggi bagi penderita hiperkalemia tidak disarankan

Tidak Dianjurkan
Kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu tempe), kelapa, santan, minyak kelapa, margarin, lemak hewan dan sayuran dan buah yang tinggi kalium.

Sumber: Penuntun Diet. Gramedia 2006

Untuk sayuran dan buah-buahan, menurut Triani Tresnawan, DCN.Mkes, staf Instalasi Gizi RSCM, sebaiknya dipilih yang kandungan kaliumnya rendah.

Beirkut ini daftar sayuran rendah dan tinggi kalium

Tinggi Kalium
Pisang
Tomat
Ubi jalar
Kelapa muda
Nangka
Bayam
Sawi
Durian
Petai
Jantung pisang
Kentang

Rendah Kalium
Timun
Tauge
Kol
Pare
Semangka
Nanas
Jambu air
Belimbing
Pir
Jambu biji
Daun bawang
Lobak

Menu Diet Rendah Protein

Chicken Poridge
Bahan:
3 sdm tepung maizena, larutkan dengan sedikit air
50 g daging ayam cincang
40 g wortel, parut
400 ml air
1 siung bawang putih, haluskan
½ sdm minyak jagung
¼ sdt garam halus
¼ sdt lada halus
Cara Membuat:
Panaskan minyak jagung, tumis bawang putih hingga harum. masukkan daging ayam cincang, aduk hingga berubah warna.
Tuang air, masak sampai mendidih. Tambahkan wortel, lada dan garam. Masak sambil terus di aduk hingga semua bahan matang. Angkat. Hidangkan.
Untuk 1 Porsi

Kurang Lebih Nutrisi/Porsi:
Protein: 8.8 g
Energi: 225.1 kkal
Lemak: 1.05 g
Kabohidrat: 47.6 g

Fruit Juice
Bahan:
60 g semangka, potong-potong
60 g kiwi, kupas, potong-potong
100 ml air jeruk manis
1 sdm air jeruk nipis
1 potong es batu
Cara Membuat:
Masukkan potongan semangka, kiwi, air jeruk nipis, air jeruk manis dan potongan es batu ke dalam tabung blender. Haluskan hingga lembut.
Tuang ke dalam gelas saji. Hidangkan.
Untuk 1 Porsi

Kurang Lebih Nutrisi/Porsi:
Protein: 0.8 g
Lemak: 0.6 g
Karbohidrat: 11.2 g
Energi: 98 kkal

Source : Budi Sutomo @ budiboga

Wednesday, September 2, 2009

Tips Agar Jantung Tetap Sehat

Penyakit kardiovaskuler termasuk pembunuh terbesar. Untuk menghindari penyakit yang mematikan ini, seorang pakar menyumbangkan beberapa tips berharga berikut:

• Kalau anda kebetulan merokok, cobalah menghentikannya sekarang juga. Rokok termasuk salah satu penyebab penyakit jantung, namun juga merupakan salah satu kebiasaan yang paling mudah diatasi. Makin banyak merokok, makin tinggi risiko penyakit jantung.
• Perhatikan selalu kadar kolesterol anda. Salah satu penyebab penyumbatan arteri adalah terlalu banyaknya jumlah kolesterol dalam darah. Arteri yang tersumbat dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
• Perhatikan selalu tekanan darah anda. Tekanan darah adalah tingkat tekanan jantung untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Makin tinggi tekanan darah, makin tinggi risiko stroke dan serangan jantung.
• Jangan lupa berolahraga. Tubuh yang tidak aktif juga merupakan penyebab penyakit jantung. Gerakan fisik, misalnya jalan selama 30 menit per hari, jauh lebih baik daripada sama sekali tidak berbuat apa-apa.
• Perhatikan berat tubuh anda. Karena lemak tubuh yang berlebihan, orang gemuk mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi menderita tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi.
• Selalu konsumsi makanan yang sehat. Makanan yang kita santap merupakan bahan bakar untuk jantung dan seluruh jaringan tubuh lain. Inilah pedoman makanan yang dianggap sehat untuk jantung: jumlah lemak sebaiknya di bawah 30% dari total kalori harian; lemak jenuh sebaiknya di bawah 10% dari total kalori harian; lemak ganda-jenuh sebaiknya di bawah 10% dari total kalori harian; 50% kalori lainnya sebaiknya terdiri dari lemak mono-tak-jenuh; konsumsi kolesterol tidak boleh lebih dari 300 miligram per hari; dan konsumsi natrium tidak boleh lebih dari 3.000 miligram p

PENATALAKSANAAN DIET PADA NEFROPATI DIABETIK

Kebutuhan Zat Gizi

Peran diet sangatlah penting untuk mencegah terjadinya nefropati diabetes lebih lanjut dan mencegah komplikasi penyakit lainnya. Zat gizi yang mendapatkan perhatian adalah:

Protein : Pembatasan protein pada pasien nefropati diabetik merupakan hal yang penting. Asupan protein lebih rendah dari pada diet diabetes pada umumnya. Protein dianjurkan sesuai dengan tingkatan penurunan fungsi ginjal. Pada saat ini anjuran asupan protein 0.8gr/kg BB/hari, kurang atau sama dengan 10% dari total energi. Apabila terjadi penurunan fungsi ginjal sudah sangat buruk GFR/CCT/TKK 10-15 mL/menit maka asupan protein dianjurkan lebih rendah yaitu 0.6 gr/kg BB. Sebagian protein (50%) bernilai biologis tinggi. Pada berbagai penelitian, pemberian diet rendah protein bersamaan dengan pemberian asam amino esensial dan hormon eritropoetin pada pasien dengan nefropati diabetik menunjukan penurunan perburukan fungsi ginjal dibanding dengan pasien yang yang diberi diet rendah protein saja. Dengan kata lain, fungsi ginjal dipertahankan tidak bertambah buruk.
Pada nefropati diabetik dimana pasien sudah menjalani terapi pengganti hemodialisis protein dianjurkan 1.2 g/kgBB/hari, sedangkan jika pasien menjalani CAPD (Continuous Ambulatory dianjurkan 1.3 - 1.5 g/kg BB/hariPeritoneal Dialysis) protein 20% dari total atau sama dengan kalori.

Energi : secara tepat dapat dihitung kebutuhan energi untuk pasien nefropati diabetik ini, yaitu 35 Kcal/kgBB/hari. Asupan energi yang adekuat bertujuan agar protein tidak dipecah menjadi sumber energi. Karena protein dibatasi pada diet nefropati diabetik dengan terapi konservatif, energi lebih banyak diambil dari sumber karbohidrat dan lemak.

Karbohidrat : Sumber karbohidrat yang dianjurkan adalah 60% dari total kalori, penggunaan karbohidrat tetap diutamakan. Pada diet nefropati diabetik, dengan pembatasan protein dirasakan sulit untuk mencapai kebutuhan kalori apabila menggunakan karbohidrat kompleks saja. Oleh karena itu bahan makanan tinggi kalori rendah protein dari karbohidrat sederhana seperti gula dapat dianjurkan dikonsumsi bersamaan dengan makanan, atau dimasukan dalam makanan olahan. Anjuran diet pada pasien diabetes yang terbaru mengutamakan jumlah karbohidratnya, bukan jenisnya. Anjuran konsumsi sukrosa lebih liberal. Bukti menunjukan bahwa penggunaan sukrosa sebagai bagian dari perencanaan makan pasien diabetes tidak memperburuk kontrol glukosa darah.

Lemak : Anjuran lemak pada nefropati diabetik adalah 30% dari total kalori. Anjuran presentase lemak lebih tinggi dari diet diabetes umumnya, hal ini dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan energi, karena sumber energi dari protein terbatas. Lemak diutamakan tidak jenuh ganda maupun tunggal yaitu minyak jagung, minyak wijen. Asupan lemak jenuh dianjurkan kurang dari 10%. Asupan kolesterol dianjurkan kurang dari 300mg/hari.

Garam (natrium) : Anjuran asupan garam (Na) untuk pasien diabetik nefropati berkisar antara 1000- 3000 mg Na sehari, tergantung pada tekanan darah, ada tidaknya edema atau asites, serta pengeluaran urin sehari. Pada nefropati diabetik yang sudah menjalani terapi pengganti hemodialisis kebutuhan natrium adalah 1000 mg + 2000 mg apabila urine sehari 1000ml.

Kalium : Kadar kalium darah harus dipertahankan dalam batas normal. Pada beberapa pasien, kadar kalium darah meningkat disebabkan karena asupan kalium dari makanan yang berlebih atau karena obat-obatan yang diberikan. Anjuran asupan kalium tidak selalu dibatasi, kecuali bila terjadi hiperkalemia yaitu kalium darah > 5.5 mEq, jumlah urine yang sedikit atau GFR/CCT/TKK kurang atau sama dengan 10mL/menit. Pada kondisi ini anjuran asupan kalium berkisar 40-70 mEq/hari (1600-2800 mg/hari) atau 40mg/kgBB/hari, hindari makanan tinggi kalium. Pada nefropati diabetik dengan terapi pengganti hemodialisis kebutuhan kalium dapat dihitung berdasarkan pengeluaran urine sehari, yaitu kebutuhan dasar 2000 mg + 1000 mg apabila urine sehari 1000ml. Obat pengikat kalium dapat diusulkan kepada dokter yang merawat.

Fosfor : Pada pasien diabetik nefropati, apabila terjadi hiperfosfatemia (kadar fosfat darah >6mg/dL) biasanya diterapi dengan diet rendah fosfat. Apabila asupan fosfor berkisar 8-12 mg/kgBB/hari. Dengan semakin jeleknya fungsi ginjal, untuk mengontrol fosfat tidak mungkin hanya dengan diet. Obat pengikat fosfat diperlukan untuk mengikat fosfat dari makanan dalam saluran cerna yang bertujuan mencapai serum fosfat darah berkisar 4-6mg/dL. Asupan protein berhubungan dengan asupan fosfat. Perlu diketahui, agar obat pengikat fosfat bekerja optmal, maka harus diminum bersamaan dengan makan.

Kalsium : Hipokalsemia (kadar Kalsium darah <8,5 mg/dL) kadang terjadi pada pasien nefropati diabetik, penyebabnya adalah asupan kalsium yang tidak adekuat, penyerapan di usus yang tidak baik serta hiperfosfatemia. Oleh karena itu biasanya pemberian suplemen kalsium diberikan dokter dalam bentuk tablet. Asupan kalsium yang dianjurkan adalah 1200 mg/hari. Suplemen kalsium yang biasa diberikan salah satunya adalah kalsium karbonat, karena selain untuk suplemen juga sebagai fosfat binder (pengikat fosfat). Kadar kalsium darah yang diharapkan berkisar 8.5-11 mg/dL.


Contoh bahan makanan :
-Protein bernilai biologis tinggi : telur, susu, daging, ayam, ikan dsb
-Protein biologis rendah :yaitu bahan makanan selain hewani seperti kacang-kacangan, biji-bijian, umbi, tempe, tahu, beras, jagung, havermout, kentang, ubi, bayam, daun singkong, sawi, kacang panjang, dll
-Karbohidrat komplek : umbi, biji-bijian, dan sayuran seperti : kentang, ubi, singkong, beras havermout, jagung, bayam, sawi, kacang panjang, dll
-Karbohidrat sederhana :gula pasir, gula jawa, madu, sirup, permen, minuman ringan, dll
-Bahan makanan tinggi kalori rendah protein : makanan /jajanan terbuat dari singkong, ubi, tepung maizena, tepung sagu, / tapioka, sagu mutiara, /pacar cina, agar-agar seperti: getuk, keripik, singkong, kolak biji salak, pudding maizena, semprit sagu, kue lapis sagu, ongol-ongol, sagu ambon, kue bagea, agar-agar bening, dll, selai, jelly, non diary creamer, formula komersial rendah protein.
-Lemak jenuh : mentega, minyak kelapa sawit, kelapa, lemak susu.
-Lemak tidak jenuh ganda : minyak jagung kedelai, minyak bunga matahari, minyak bunga saff, mayonais
-Lemak tidak jenuh tunggal : minyak zaitun, alpukat, minyak kacang
-Kolesterol : lemak dari hewani seperti lemak daging, kuning telur, otak, susu full cream, dll
-Fosfor : susu dan hasil olahnya, hati, ikan sarden, udang, kacang kedelai, tahu, tempe, dan kacang-kacangan
-Natrium : garam dapur, penyedap/ MSG, soda kue, zat pengawet, (Na. Benzoat). Makanan yang menggunakan bahan-bahan tersebut dalam pengolahanya .
-Kalium : Pisang, tomat, alpukat, jambu biji, jeruk, rebung, bayam, daun pepaya, daun singkong, kentang, singkong, labu kuning, susu, santan kelapa, dll.

Source: http://www.ikcc.or.id/

Obat _ Obat Pasien Dialisa

1. CaCO3 - Menghindari pengroposan tulang
2. Folavit - Asam Folat
3. Neurosambe,/Neurodec/ Perinal – Vitamin B12
4. Dibloc/ Clonidin/Norvask – Menstabilkan tekanan darah
5. Furosimide – Melancarkan air seni
6. Hemapo – Meningkatkan HB
7. Kidmin/EAS –Supplement
8. Neurobion 5000 (Amphul)
9. Kalitake – Hiperkalemia (Kelebihan Kalium)
10. Vitamin C (amphul) - Menjaga daya tahan tubuh dan kulit

DIET UNTUK PASIEN DIALISA

DIET RENDAH KALIUM (POTASSIUM)
Nilai normal untuk pasien hemodialisa: 3.5-5.0 mmol/L.

Kalium adalah mineral yang ada dalam makanan. Kalium memiliki peran penting dalam aktivitas otot polos (terutama otot jantung) dan sel saraf.
Ginjal normal akan membuang kelebihan kalium, namun untuk penderita ganguan ginjal, kemampuan tersebut menurun, sehingga dapat terjadi akumulasi/penimbunan kalium dalam darah.
Adalah sangat berbahaya bila kadar kalium sangat tinggi atau sangat rendah.

Kadar kalium yang sangat tinggi akan membuat otot melemah, mengganggu ritme jantung dan dapat menyebabkan kematian. Tingginya kalium dapat disebabkan oleh konsumsi makanan kaya kalium, demam, operasi dan pendarahan saluran cerna.

Pasien hemodialisa cenderung tinggi kadar kaliumnya dibandingkan pasien CAPD.
Batasi pemberian buah/sayuran menjadi 2 saji buahean dan 2 saji sayuran sehari. Pilih buah/sayur yang rendah kalium.

MAKANAN YANG TINGGI KALIUM
Buah: Alpukat, Pisang, Kurma, Orange, Apricot, Kismis, Prune, Anggur, Cherry, Peach

Sayuran: Jahe, Rebung, Jamur, Semua jenis kacang2an, Tomat, Kentang, Bayam, Sayuran hijau tua.

MAKANAN YANG SEDANG KALIUM
Buah: Lychee, Melon, Plum, Strawberry, Nanas, Juice Apel, Bit, Blackberry, Grapefruit, Peach, Pear, Kismis, Raspberry.

Sayuran: Labu kuning, Wortel, Kembang kol, Kol, Seledri, Jagung manis, Lobak cina, Kacang pea, Asparagus, Brokoli, Terong,


MAKANAN YANG RENDAH KALIUM
Buah: Apel, Blueberry, Paprika, Kol, Timun, Nanas

MAKANAN/MINUMAN LAIN YANG TINGGI KALIUM DAN HARUS DIHINDARI:
Kopi, Saos tomat, Potato chips/keripik kentang, Milo, ovaltine, Coklat, Garam pengganti

INGATLAH!:
1. Selalu potong buah/sayur kecil2, rendam dalam air selama 2 jam sebelum dimasak. Rebus, buang airnya. Masak menjadi sup dll.
2. Jangan kukus, microwave atau tumis. Biasakan rebus dalam air banyak, sehingga kalium terbuang.
3. Makanan kaleng lebih rendah kaliumnya, namun selalu buang juicenya dan bilas.
4. Hindari garam pengganti.

MANAJEMEN KONSUMSI CAIRAN
Nilai normal cairan: maks 1500 ml/sehari

Ginjal normal akan membuang kelebihan air sebagai urine/kencing. Penderita gangguan ginjal biasanya sedikit kencing, sehingga mereka membutuhkan dialisa untuk membuang kelebihan air.

Kelebihan cairan akan menyebabkan:
1. Tingginya tekanan darah.
Tekanan darah tinggi akan membahayakan pembuluh darah, menimbulkan gejala pusing, pandangan kabur hingga stroke. Kelebihan cairan juga menyebabkan penegangan dan stress pada jantung, sehingga jantung menjadi besar/bengkak.
Jantung yang membengkak akan menjadi lemah, sehingga penderita mengalami masalah jantung.
2. Nafas terputus-putus.
Kelebihan cairan akan memenuhi kantung udara pada paru-paru, menyebabkan berkurangnya ruang untuk oksigen dan pasien akan mengeluh sulit bernafas, terutama ketika berbaring.
3. Kelopak mata, kaki atau ankle membengkak
4. Perut membesar

TIPS UNTUK MENGATUR ASUPAN CAIRAN
1. Hitung semua cairan yg masuk, seperti es batu, kuah sup, pudding, es krim dll
2. Sangat penting menghitung semua cairan masuk secara akurat. Coba mengukurnya dalam satu teko untuk konsumsi sehari.
3. Hindari makanan asin, seperti burger, sosis, ikan asin, telur asin, keju dll, karena menyebabkan haus.
4. Hindari pemakaian garam, saus tomat dll.
5. Beri bawang dan rempah2 lain untuk esktra rasa pengganti garam.
6. Hindari makanan kaleng yg mengandung tinggi garam.
7. Daripada sekali minum dlm jumlah banyak, bagilah menjadi beberapa kali minum sedikit2. Gunakan cup/gelas kecil.
8. Es batu lebih menghilangkan haus daripada air. Akan sangat baik bila bisa disiapkan 100 ml air yang dibuat menjadi es batu utk konsumsi sehari.
9. Konsumsi obat dengan makanan, bukan minuman.
10. Jika mulut kering, cobalah kumur2, jangan menelan air. Alternatif lainnya adalah menghisap satu slice lemon segar yang akan merangsang keluarnya air liur.
11. Bila permen menjadi pilihan utk menghilangkan haus, cobalah sugar-free sweets (permen untuk pasien diabetic), bila anda penderita diabetes.
12. Gunakan sedotan untuk minum. Beri lemon juice sedikit ke air.
13. Sibukkan diri anda, sehingga tidak selalu berpikir untuk minum.
14. Sikatlah gigi dengan rajin, sehingga mulut dan tenggorokan segar.
15. Selisih berat badan antar hemodialisa tidak boleh lebih dari 1.5 – 2 kg.
16. Volume cairan per saji:
Satu cangkir teh penuh: 200 ml
Satu cup es krim: 60 ml
Satu mug kopi: 300 ml
Satu gelas penuh: 200 ml
Satu buah es batu: 30 ml
Satu sendok makan penuh: 15 ml.

DIET RENDAH PHOSPHAT
Nilai normal phosphor: 0.85-1.45 mmol/L

Phosphor adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk tulang. Jika ginjal tidak berfungsi baik, kelebihan phosphor tidak bisa dibuang. Kadar phosphor yang tinggi dapat menurunkan kadar kalsium di tulang, melepaskannya ke darah, sehingga kadar kalsium dalam darah meningkat. Ini akan menyebabkan tulang rapuh, gatal2, tulang nyeri dan mata merah.

TIPS UNTUK DIET PHOSPHOR:
1. Hindari makanan tinggi phosphor
2. Konsumsi obat pengikat phosphor/phosphate binder, Seperti kalsium karbonat (CaCO3) dan Aluminium hidroksida.
Obat ini HARUS dikonsumsi bersama MAKANAN, kalau tidak, tidak akan efektif!.

MAKANAN TINGGI PHOSPHOR:
Produk susu: Susu, Keju, Yoghurt, Es krim.
Produk sereal: Oatmeal, Coklat, Waffle, Roti gandum.

Sayuran: Kacang2an, Biji bunga matahari, Kedelai,

Daging, Ikan dan telur: Hati, Seafood (udang, kepiting), Kuning Telur, Sarden, Ikan Bilis.

MINUMAN TINGGI PHOSPHOR:
Coklat, Milo, Ovaltine

INGATLAH!:
1. Hindari atau kurangi makanan tinggi phosphor.
2. Selalu konsumsi obat pengikat phosphor (sep kalsium karbonat) dengan MAKANAN!. Konsumsilah dengan teratur dan rutin.


TEST DARAH UNTUK PASIEN HEMODIALISA
1. Albumin (3.5 – 5 g/dL)
2. BUN (< 65 mg/dL)
3. Calcium (8.5 – 10 mg/dL)
4. Kreatinin
5. Ferritin (200 – 500 mcg/L)
6. Folat: berguna untuk produksi dan pemeliharaan sel baru (> 20 mcg/L)
7. HbA1c (Glycated Hb): refleksi dari kadar rata2 gula darah selama 2-3 bln (< 7%)
8. Hematocrit: persentase sel darah merah (33% - 36%)
9. Hemoglobin (11 – 12 g/dL)
10. Zat besi ( 35 – 145 mcg/L)
11. Hormon paratiroid: keseimbangan kalsium dan phosphor (5 – 15 pcmol/L)
12. Phosphor (3 -5.5 mg/dL)
13. Kalium (3.5 – 5.5 meq/L)
14. Natrium (135 – 145 meq/L)


Source:
http://www.kdf.org.sg/diet.htm